Ada saat dimana aku ingin mati Benar-benar ingin mati Menutup mata Mengakhiri semua keresahan dan sesak yang tak mampu kuungkapkan Aku lelah sayang Tak mampukah kau melihat itu? Aku lelah dengan sikapmu Apa
Hinata Umi's Work
In artikel
Say No is a crucial thing
By Hinata Umi
1:02:00 PM People said, "Care me please!" Then I said, "No, sorry, I can't." Then they said, "Why? You have a good life all the people wish for." Then I said, "Yes, that's why, I
In puisi
Aku Cemburu
By Hinata Umi
5:20:00 PM Ya Allah, Aku cemburu Aku cemburu pada mereka yang kauberikan kelebihan Aku cemburu pada apa-apa yang tak kumiliki Aku cemburu pada gadis ceria di masa lalu yang tersenyum pada hujan Aku ... cemburu
In about me
Stop Comparing Your Life With Mine - Dan Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kaudustakan
By Hinata Umi
3:07:00 AM "Dan, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kaudustakan?" QS. 55:13 * * * I am sick to hear this saying between my folks. "You have a good beauty face." "Your life is easy, girl."
In cerpen
[CERPEN] Tas Kertas Berwarna Cokelat
By Hinata Umi
3:11:00 AM Napasku memburu. Peluh membasahi pelipisku. Kuterima bungkusan kertas berwarna coklat dari Rima. Di tengahnya ada rekatan berbentuk hati dari lilin hitam. "Ka-kamu yakin ini benar untukku?" Yang ditanya menatapku dengan pandangan kesal. Kalau
In puisi
Kita Tidak Satu Masa
By Hinata Umi
7:32:00 AM Kau dan aku punya masa yang berbeda Kau pada masa-mu Aku pada masa-ku Kita punya masa depan yang berbeda Ya aku tahu itu bahkan sejak hari pertama kita menyatakan untuk bersatu. Karena itu
In puisi
Politik Itu Jahat Teman
By Hinata Umi
11:54:00 PM Politik itu jahat, Teman. Aku sudah melihat perpecahan tapi tak bisa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Bahkan ayat-ayat penyembuh pun tak lagi bisa digunakan untuk mengobati hati yang terlanjur terluka karena kecewa. Mereka terpecah-belah,
In puisi
Ini Jumat
By Hinata Umi
3:19:00 AM Ini Jumat. Tapi tak seperti biasa. Dulu aku berteriak riang mencari di mana lembaran-lembaran sakral itu berada, mencari cerita tentang tujuh pemuda di dalam goa. Dulu aku berteriak gembira, mencari pemulung yang lewat
Flash Fiction: Radang
By Hinata Umi
9:07:00 AM Aku tidak bisa terlelap. Tubuhku yang lemas karena radang ternyata tak membantuku dapat tertidur dengan nyaman. Padahal biasanya saat sakit, tubuh justru lebih mudah beristirahat. Sementara ia? Masih berkutat dengan pekerjaannya yang kian
In cerpen
[CERPEN] Tentang Kamu, Nurul
By Hinata Umi
2:23:00 AM Namanya Nurul. Lebih tepatnya Nurul Saadah. Aku mengenalnya dari sebuah grup kepenulisan yang dibentuk oleh salah satu penerbit yang mengajakku bergabung menjadi editor. Aku menjadi editor di suatu kegiatan pembuatan antologi dan dia
Flash Fiction: Kau Istriku
By Hinata Umi
8:55:00 AM "Kyoji, kenapa sih kamu sabar banget ngadepin aku?" Ia bertanya dengan wajah yang sendu. Terlihat benar ada kekhawatiran dalam dirinya. "Hina, kau itu istriku." "Tapi, kita ... tidak benar-benar suami istri, kan?" "Tapi
Flash Fiction: Rembulan
By Hinata Umi
8:30:00 AM "Kau tahu, Rangga. Aku dan kau serasi. Kita berasal dari hal yang sama. Kau adalah rembulan. Aku juga rembulan. Kita bersama. Jadi sebenarnya kita tak akan terpisahkan," ucapnya menatapku dalam. Mencoba menghentikan keputusanku.
Flash Fiction: Pria Tua di Stasiun Manggarai
By Hinata Umi
9:16:00 AM Pria itu duduk termenung kembali di sana. Di tempat yang sama. Selalu di sana. Di pojok antara charger box dan pintu masuk mushalla stasiun Mangarai. Tadinya kukira ia adalah salah satu penumpang yang
Flash Fiction: Panik
By Hinata Umi
2:05:00 PM Dengan panik dan takut, aku membuka Facebook-ku. Aku tidak bisa tinggal diam. Dia sudah sangat keterlaluan. Semuanya dia ungkit. Dari yang paling sederhana sampai yang paling memalukan. Siapa dia rupanya hingga berani melakukan
Flash Fiction: Menunggu
By Hinata Umi
1:58:00 PM Apa kau pernah menginjak sarang semut lalu mereka merubungimu, menggigitimu perlahan, menjalar dari ujung kaki terus hingga sampai ke kepala? Itulah yang terjadi padaku sekarang setelah 5 jam duduk bersimpuh di depan calon
Flash Fiction: Gugup
By Hinata Umi
1:56:00 PM Aku menyesap teh manis dingin yang sudah habis. Meja tempat kami duduk dan memesan makanan sudah basah, bercampur antara keringatku dan es yang mencair dari sisi gelas. Kutatap dia yang masih bergeming di
Flash Fiction: Mepet Deadline
By Hinata Umi
12:26:00 PM Cerita ini diikutkan dalam Tantangan Menulis Kastil Mimpi edisi 15 SONGLIT – The Howling (Within Temptation) -Umi Hinata- * * * Aku tidak suka lagu ini! Lagu ini membuatku ingat cerita Putri Serigala
Flash Fiction: Hangatku ...
By Hinata Umi
10:36:00 AM Aku menatap tubuh renta itu tergolek sendirian. Sepetak kardus basah menjadi alas tidurnya. Pakaiannya lusuh, basah dalam ringkukan. Ia tampak kedinginan. Mungkin sedikit kehangatanku mampu membuatnya lega, begitu pikirku. Perlahan aku berjalan mendekatinya.
Flash Fiction: Mesin Waktu
By Hinata Umi
12:22:00 PM “Cerita ini diikutkan dalam Tantangan Menulis Kastil Mimpi” #TMKM_12--------------------------------------------------- “Aduh, ini teh kenapa? Aneh banget euy! Perasaan tadi teh pencetnya bener, kenapa malah ngulang lagi?” Wanita itu memperhatikan benda di depannya dengan saksama.
"Bunda... Bunda... Ini apa?" "Apa yang apa, nak?" Ucapku. Menatap heran pada kesatria juniorku yang berlari menghampiriku dari dalam kamarnya. Ksatria senior, Abinya, sepertinya masih membersihkan pekarangan. Aku tak meminta, tapi, begitulah Abinya
In cerbung
Adi dan Bunda #3 : Anak Adalah Ujian
By Hinata Umi
6:40:00 AM Hari itu seperti biasa aku ke TK tempat Adi bersekolah. Seperti biasa pula, TK Al-insan ramai oelh ibu-ibu yang ngobrol sambil menunggui anak-anak selesai belajar. Normalnya aku sedikit enggan berada di salah satu
In about me
[Random Thoughts of Mine] Dramaqueen and Dramaking
By Hinata Umi
6:28:00 AM "People who is clever, will find a problem. Not making one. But smart people will find and solve it!" This is the problem I found (not yet solved) : I think, people who
Kesedihan hari ini menapaki jalanku. "Bunda, jangan menangis. Jangan nangis Bunda.. Hueeee...." Adi memelukku sambil menahan tangisnya. Tak kuasa pun aku ikut menangis bersamanya. Hari ini, kakek yang sangat dicintainya berpulang ke Rahmatullah.
In artikel
[Random Thoughts of Mine]: Proses
By Hinata Umi
6:17:00 AM Lagi menumpahkan kekesalan tentang blaming. - Melayani diskusi. Tapi tidak debat kusir.(tandanya: kalau kita udah mulai nyari siapa yang salah dan siapa yang benar, dan tidak lagi fokus pada solusi) tl;dr Kebiasaan manusia