Flash Fiction: Menunggu
Apa kau pernah menginjak sarang semut lalu mereka merubungimu, menggigitimu perlahan, menjalar dari ujung kaki terus hingga sampai ke kepala?
Itulah yang terjadi padaku sekarang setelah 5 jam duduk bersimpuh di depan calon mertua galak dan belum berpindah barang sesenti pun.
Bayangkan, 5 jam kami duduk seperti ini dan dia belum mengatakan sepatah kata pun setelah kusampaikan padanya aku akan meminang Surya, anak gadis bungsu satu-satunya.
Pantatku sudah bergerak ke kanan dan ke kiri. Tapi, beliau masih saja di sana, chill, tak bergerak sedikit pun, sesenti pun.
Dan beliau, masih dengan tatapan tajamnya membombardirku dengan ribuan belati tak kasat mata.
* * *
Tags:
Flash Fiction
0 komentar
Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.