Hinata Umi's Work

Dia-Yang-Namanya-Tidak-Ku-Ketahui..**

Membuatku tertawa adalah keahliannya.
Membuatku tersenyum adalah hobbynya..
Katanya "rajin-rajinlah kau tersenyum, kau terlihat sangat manis ketika tersenyum,"

Aku selalu tidak dapat berkata-kata jika dihadapannya.
Bukan karena bisu, atau terpana olehnya..
Tapi... hanya karena aku selalu ingin tertawa jika berdekatan dengan dia.



Mungkin yang ada di pikirannya dia adalah lelucon untukku, 
Tapi bagiku, dia lebih dari sekedar lelucon.. 

Dia datang saat aku tidak tahu harus melakukan apa 
Dan tidak tahu mau kemana... 
Dia datang saat aku kesepian dan sedih.. 
Keberadaannya saja sudah menyembuhkan pilu dihatiku 
Mengubah batu menjadi air yang mengalir deras.. 
Mengubah mood-ku yang jelek menjadi sangat bahagia.. 

Aku juga heran mengapa dia hadir hanya pada saat-saat itu. 
Saat dimana aku sedih, aku merasa kesepian... 
Aku tak pernah melihaatnya ketika aku berbahagia.. 
Bahkan walau aku mencarinya, disaat-saat seperti itu aku tidak menemukannya.. 

Terkadang aku merasa aku butuh dia walau keadaan terasa ramai disekelilingku.. 
Aku merasa aku butuh dia walau hatiku terasa sangat bahagia.. 

Aku ingat saat pertama kali berjumpa dengannya.. 
Saat itu, aku baru saja menaiki kereta jurusan Depok-Jakarta Kota. 
Ingin ke rumah tante. 
Itu pertama kaalinya aku naik kereta. 
Penuh sekali saat itu.. 
Tiba-tiba dia menarik tanganku duduk di tempat dia tadinya duduk. 
Aku tidak mengenalnya, dan dia juga menolak saat kutanyakan namanya.. 
Aku hanya dapat tersenyum dan mengucapkan terima kasih padanya. 
Saat itu aku langsung menyebutnya sebagai dia-yang-namanya-tidak-kuketahui.. 
Itulah pertama kalinya aku bertemu dengannya, 

Aku tidak menyangka akan bertemu lagi dengannya. 
Di tempat yang sama, kereta api jurusan Bogor-Jakarta Kota... 
Kali ini aku kesana bukan ingin mengunjungi rumah tanteku, 
Melainkan mendatangi seorang teman.. 
Kali ini kereta itu tidak terlalu ramai.. 
Aku mendapatkan tempat duduk di dekat pintu kereta. 
Dia ada di kursi seberang di sudut lainnya. 
Jauh jarak kami... 
Namun ketika melihatku, dia mendatangiku dan duduk disebelahku. 
"Masih ingat denganku??"katanya antusias. bagaimana aku bisa lupa?? 
Aku menngangguk. lalu obrolan itupun tiba-tiba mengalir begitu saja tanpa bisa kubendung.. 
Aku bahagia bercerita panjang lebar dengannya.. 
Ketika akan turun dari kereta kembali kutanyakan namanya... 
Dia tetap tidak ingin memberitahuku namanyaa.. 

Ntah bagaimana caranya... 
Aku selalu bertemu lagi dan lagi dengannya, 
Tiba-tiba saja dia muncul dimanapun ketika aku sedih... 
Tidak lagi hanya di kereta api, 
Di kampus, di saat aku jalan sendirian.. 
Tapi dia tetap tidak mau memberitahukan namanya padaku.. 

Sampai saat ini aku tidak mengetahui namanya. 
Dia selalu menolak menyebutkan namanya padaku 
Tapi yang aku tahu... dia selalu berhasil membuatku tertawa 
Dan tersenyum di tengah kesedihan dan kesepianku... 


Dia-yang-namanya-tidak-ku-ketahui 
Semoga dirimu sehat selalu disana ya.. 
Jangan takut.. aku enggak sedih kok disini... 
Tenang... aku bakal balik kesana kok...:) 
Terima kasih karena mau jadi sahabatku.. 



Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan dalam cerita ini mohon di abaikan...terimakasih.. 

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.