Hinata Umi's Work

Anak Yang Sholeh.. (Moslem Only)

Hai teman-teman.. Hari ini Uum lagi ingin sedikit ber'agama' ria. Pernah enggak sih, kamu mendengar hadist yang bilang kalau anak yang saleh dapat menjadi penolong orang tuanya nanti di akhirat?

Uum memikirkan ini dengan serius, kenapa sih anak yang saleh bisa bantu orang tuanya menjauhi api neraka? Sepertinya Allah sangat mencintai anak yang saleh, sampai-sampai anak yang saleh diberi ijin untuk menolong orang tua mereka dari api neraka.

Uum memikirkan ini sampai njelimet. Berhubung Uum bukan orang yang mudah menerima sesuatu, termasuk perintah agama, maka mulailah Uum mencari titik logis dari hadist ini.

Hingga akhirnya uum sampai pada beberapa kesimpulan. Kesimpulan ini Uum tarik dari hasil baca dan juga imajinasi. Katanya sih, hadist itu bisa jadi pengandaian juga atas sebuah keadaan. Hasilnya menurut Uum, salah banyak alasan kenapa anak yang saleh itu mampu mengangkat orang tuanya dari lembah neraka itu penjelasannya sederhana, mau tahu? nih :



1. Doa dari anak yang saleh untuk orang tuanya didengarkan langsung oleh Allah SWT.
2. Dakwah dari anak yang (harusnya) tidak putus-putusnya mengajak orang tuanya pada kebaikan.
3. Ilmu yang bermanfaat yang dititipkan dari orang tua ke anaknya untuk disebarluaskan.

Menurut Uum, tiga hal penting inilah yang sebenarnya membuat kemungkinan anak yang saleh mampu menjadi "penolong" bagi orang tuanya dari api neraka. Kenapa? Mari kita bahas satu-persatu!

Kata mama, doa dari seorang anak yang saleh itu tidak menggunakan perantara menuju Allah. Jadi doa anak yang saleh didengar Allah langsung. Coba baca hadist ini deh :

"Jika telah meninggal seorang manusia maka terputuslah amalannya darinya kecuali dari tiga perkara, dari sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak yang saleh yang mendoakannya."(HR. Muslim no. 1631)

Uum tebalin tuh bagian pentingnya. Yap benar sekali!! Anak yang saleh kata Rasulullah, jika mendoakan orang tuanya yang sudah meninggal maka setiap lantunan doa (yang konten-nya baik pastinya) akan menjadi amal tambahan buat orang tuanya. Jadi, nanti pas tiba saatnya amal manusia ditimbang, kalau yang tadinya amal baik si orang tua itu cuma 7 kilo, karena didoakan oleh anaknya, beratnya jadi 200 kilo (agak lebay sih ini pengandaiannya).

Nah, buat yang orang tuanya belum meninggal, doa-doa yang kita lantunkan itu, jadi tambahan keuntungan buat si orang tua hidup di dunia. Setiap doa anak yang saleh langsung secara live didengarkan sama Allah. Walaupun, terkadang doa itu tidak terkabul secara serta merta, namun biasanya sesuai dengan kebutuhan dari orangtua kita. Buat yang orangtuanya belum "dapat hidayah" misalnya, terus didoakan anaknya, pastinya bakalan mempercepat datangnya hidayah untuk orang tua kita. Keren kan?

Terus kenapa dakwah juga masuk, Um? Nah.. doa melulu tanpa usaha hasilnya bakal nihil guys! Kita sudah do'akan nih orangtua kita supaya mendapatkan hidayah. Eh kita-nya enggak ada usaha buat membantu mereka dapat hidayah. Cuma berharap orang lain yang bisa buka mata mereka. Memberikan dakwah ke mereka. Hmm.. sebenarnya, dakwah dalam keluarga, itu tanggung jawab kita loh! Bahkan ada ayatnya di Al-Qur'an :

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah  dirimu dan keluargamu dari api neraka."(QS At- Tahriim : 6)

Nah, seandainya orangtua kamu berhasil dapat hidayah setelah mendengar dan melihat satu atau dua dari dakwah-mu. Mereka yang tadinya tinggal sejengkal lagi (misalnya) menuju jurang neraka, gara-gara taubat jadi jauh jaraknya. Kelihatan kan fungsinya anak saleh di sini? Dakwah dari anak yang saleh mampu membuat orang tuanya jauh dari api neraka karena memunculkan kemungkinan orangtuanya untuk mendapatkan hidayah.

Masih ingat hadist yang tadi? Tentang amal yang masih bertahan saat kita meninggal? Ilmu yang bermanfaat. Uum ingat, saat Uum masih duduk di sekolah dasar, guru agama Uum bercerita. Ada salah satu dari sahabatnya Rasulullah yang amalannya melebihi amalan seluruh makhluk di dunia ini. Alasannya sederhana, karena walaupun dia sudah meninggal, ilmu yang dia sebarkan ke orang lain masih menyebar. Jadi seperti estafet gitu loh!

Ilmunya dia kasih ke orang lain, terus orang lain itu kasih ilmunya ke orang lain lagi, begitu seterusnya. Selama ilmu itu bermanfaat dan terus diterapkan, maka amal buat orang yang menyebarkannya tetap berjalan. Dengan alasan yang sama pulalah, Uum juga sampai pada kesimpulan bahwa ilmu yang bermanfaat yang dititipkan dari orang tua ke anak yang saleh dapat menjadi penolong orang tuanya untuk menjauhi api neraka.

Lalu, kenapa harus anak yang saleh? Anak yang saleh adalah seorang anak yang terdidik di atas lingkungan yang (Insyaa Allah) membuatnya agamis. Dia terdidik dan dididik untuk melakukan hal yang baik dan menjauhi perbuatan buruk. Dia juga terbiasa mematuhi perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Sebagai tambahan, anak yang saleh selalu berbakti pada kedua orangtuanya di jalan kebaikan. Sampai di sini kita sepakat akan definisi (ideal) anak saleh.

Lalu, kenapa sih harus anak yang saleh? Karena kalau bukan anak yang saleh, maka anak tersebut belum tentu berbakti kepada kedua orangtuanya. Kalau bukan anak yang saleh, maka belum tentu setelah orangtuanya meninggal dia mendoakan orang tuanya. Kalau bukan anak yang saleh belum tentu juga dia mendakwahi orang tuanya. Mengingatkan orangtuanya ketika mereka melanggar perintah Allah. Kalau bukan anak yang saleh, belum tentu dia menyebarluaskan ilmu yang bermanfaat yang dia dapat, baik dari orang lain maupun kedua orang tuanya sendiri.

Atas berbagai alasan itu, anak yang saleh bisa jadi "penolong" buat orang tuanya di hari akhir nanti. Begitu guys! Yah.. sekarang hanya bisa berharap, semoga kita bisa menjadi anak yang saleh buat orang tua kita! amiiinnn....

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.