Hinata Umi's Work

Tegal And My Experience :D Part 4..


Baca cerita sebelumnya disini...
Tadinya hanya berencana membuat cerita ini menjadi 3 bagian. Tapi apa daya, ternyata cerita pada saat diriku ke Tegal itu terlalu banyak,  hingga akhirnya uum memutuskan untuk menyelesaikan cerita ini dalam beberapa bagian. Kasian yang baca ntar :D
Mari kita lanjut cerita kemarin. Lanjutt!!!!!!
Kami pun akhirnya menaiki bus tersebut dan duduk di kursi paling belakang. Kami memilih kursi paling belakang tersebut dengan pertimbangan, dekat dengan pintu keluar, ada space untuk meletakkan barang-barang bawaan kami yang cukup berat jika harus dipangku dan saat itu kursi inilah yang dapat dilalui tanpa hambatan. wkwkwkwk. Posisi duduk kami, paling kanan tante duduk dekat dengan jendela, lalu uum, Om Andreas, dan Om Amir.
Saat bus mulai berjalan, uum mulai memperhatikan jalanan. Suasana perjalanan yang diciptakan tidak jauh berbeda dari beberapa perjalananku dari Medan ke Sibolga. Suasanan pedesaan yang cukup kental. Di sebelah kanan uum dapat beberapa kali melihat hamparan sawah yang masih hijau dan siluet pegunungan (atau bukit?). Tak jauh berbeda. 
15 menit waktu berjalan, aku mulai bosan. Om andreas sudah mulai bercerita dengan seseorang yang duduk tepat di depannya. Seorang pria yang kalau uum taksir sih umurnya sekitar 30-an. Sesekali tante yang duduk di sebelah kanan uum menimpali obrolan mereka. Entah kenapa uum tidak terlalu menyukai pria ini. Orangnya sih sebenarnya ramah. Suka tersenyum. Tapi.... senyumnya terasa sangat dibuat-buat. Kalau uum enggak salah sih namanya Jeff. Dia merupakan salah satu sales dari asuransi *********. Gaya jeff membuat dia sangat mudah akrab dengan orang lain. Kalau kata om Andreas, itu ciri khas orang dari perusahaan asuransi.
Di tengah perjalanan Tante merasa sangat lapar. oke -__-" ini merupakan hal yang sedikit mmbingungkan karena tante tidak terlalu suka dengan berbagai biskuit yang kami bawa untuk perjalanan ini. Setelah bongkar-bongkar plastik akhirnya tante memutuskan untuk memakan roti tawar. Hidup ini keras teman-teman.
Sekitar 1 jam perjalanan kami akhirnya sampai juga di stasiun kereta Tegal. Akhirnya~ Kami turun dari Bus langsung berjalan menuju penginapan. Jarak dari stasiun ke penginapan tidak terlalu jauh. Jadilah kami memutuskan untuk berjalan menuju penginapan tersebut. Kalau uum tidak salah nama penginapan tersebut penginapan Kenanga. Enggak terlalu besar dan terkesan Mewah. Ngomong-ngomong uum baru kali ini masuk ke sebuah penginapan yang kunci kamarnya menggunakan kartu. wkwkwk. Belum pernah sama sekali. Makanya saat pertama kali nyampe uum agak sedikit maruk dan dikerjain sama Double Om A. 
Nyampe di kamar kami semua, tidak dapat langsung beristirahat, karena kami harus menyusun formasi tidur terlebih dahulu. Kamar itu berukuran sekitar 5x5m dengan fasilitas kamar mandi(shower air panas dan dingin, toilet duduk, ember dan gayung), AC, 2 single bed, TV dan lemari. Kami jadi bingung gimana menyusun formasi tidurnya. Enggak muat kalau uum sama tante tidur di satu bed, apalagi om Andreas dan Om Amir. Sementara udara lumayan dingin jika harus tidur di bawah. Akhirnya diputuskan kami (atau lebih tepatnya double Om A dan tante) menyewa bed tambahan. Setelah bed datang, 1 single bed diturunkan ke bawah dan di sejajarkan dengan bed tambahan tersebut. Mereka bertiga tidur di situ sementara uum tidur di atas. Terharu woiii terharu...
Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 08.00 (Wib??) Kamipun akhirnya keluar untuk mencari pengisi kekosongan perut. Tapi sebelum kami makan, kami bergerak menuju stasiun kereta untuk membeli tiket pulang. Ya... Tiket pulang. Wait... What???? Ternyata tiket pulang belum dibeli. Dan ternyata inilah yang sejak di kereta om Andreas sudah ceritakan tapi uum enggak ngerti. Lalala~
Sampai di Stasiun Kereta, ternyata tiket pulang kelas Bisnis apa ya, udah abis tinggal yang tiket agak mahalan. Huaaaaa~. Akhirnya kami semua memutuskan untuk tidak membeli tiket itu dengan pertimbangan keuangan yang tidak memadai. Kami baru akan membeli tiket tersebut jika sudah tidak ada pilihan lain lagi. 
Kamipun akhirnya bertanya-tanya dengan beberapa orang disana dimana kami dapat membeli tiket bus untuk keluar kota. Beberapa orang yang kami tanyai sudah menyebutkan satu tempat yang sama, Uum lupa banget nama tempatnya, yang uum ingat hanya posisinya yang di depan sebuah mall dan d samping sebuah Mc D. Saat itu sudah jam 9 malam, dan udah enggak mungkin kami ke tempat pembelian tiket busnya, karena pasti udah tutup. Jadi kami memutuskan untuk kembali ke kamar. Di perjalanan aku bertanya sama tante kenapa tiket pulang belum ada. Dan akhirnya ketahuan, ternyata karena Om Andreas dan Om Amir yang tidak sepakat dengan tanggal pulang. Lalala~
Sesampainya kami di kamar penginapan, kedua om pada mandi. uum dan tante cuma ganti baju. Setelah selesai kami bermain tebak lagu. Yah... banyakan lagu dari jaman jadul sih dan lagu-lagunya berasal handphonenya Om Amir dan Om Andreas. Sekitar jam 11 malam kami tidur. Uum cuma naik ke tempat tidur, buka handphone dan bongkar Facebook seperti biasa. Tapi ketahuan sama om Andreas dan akhirnya disuruh tidur... bababab...
uum Akhirnya tidur dehh...~

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.