Tentang Dia dan Aku... (This Girl Version)
Aku sudah memperhatikannya sejak lama. Sejak awal pertemuan kami. Aku sangat terganggu oleh penampakannya di otakku saat itu. Yah.. Tanpa sepengetahuanku hatiku sudah memilihnya. Pertemuan itu sangat lucu. Saaangat lucu. Bahkan aku masih bisa mengingatnya dengan detail. Baju apa yang dia kenakan saat itu, celana apa, dengan rambut model apa dan ekspresi wajah seperti apa. Yah.. aku masih sangat mengingatnya. Jelas.
Aku tidak tahu apa yang bagus darinya. Ntahlah. Mungkin bagaimana dia mendengarkan. Mungkin caranya memperhatikan. Mungkin caranya melihat. Mungkin juga tingkahnya yang sangat menyebalkan. Entahlah aku tak tahu. Aku hanya menyukainya. Semua hal itu membuat dia terlihat tidak sempurna dimataku. Tapi karena itu aku menyukainya.
Aku yakin dia juga menyukaiku. Yakin sekali. Kenapa aku yakin? Karena tingkahnya, caranya memandangku, caranya memperlakukanku, semuanya berbeda dari yang dia lakukan ke orang lain. Tapi aku tidak ingin mengatakan rasa ini padanya. Tidak. Jika dia memang berani dia harusnya datang ke orang tuaku dan melamarku. Bukan dengan diam.
Aku tahu dia berusaha keras untuk tidak menunjukkan rasa itu padaku. Tapi dia tidak tahu itu percuma. Karena semakin keras dia berusaha semakin jelas terlihat olehku. hahaha... Dia terlalu mengganggu hatiku.
Di matanya aku adalah gadis gila. Dimataku juga dia adalah cowok gila. Cowok mana yang selalu kejam kepada cewek yang dia suka? hahaha.. hanya dia. Aku tidak ingin hubungan kami berubah untuk saat ini. Kenapa? Aku menikmatinya. Menikmati setiap hal yang aku lakukan atas keinginanku sendiri. Bagian terpenting dari semua ini adalah, kami sama-sama mengetahui apa yang kami rasa. Kurasa itu sudah cukup. Tinggal biarkan tangan tuhan bekerja.
Aku hanya bisa berharap dia benar-benar tahu dan menjaga hatinya seperti yang aku lakukan. Tapi hey... ingatlah!! Aku tak bisa selamanya menunggu oke :)
Tags:
cerita fiktif
1 komentar
Dan tangan Tuhan memang benar-benar bekerja, mempertemukanmu dengan pria yang berbeda. Kepengecutan kalian pada akhirnya membuahkan hasil. Inilah hasilnya. Tidak ada kata 'kita' dalam kamus kalian.
BalasHapusApa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.