Hinata Umi's Work

Tegal And My Experience :D Part 3


cerita yang kemarin, baca disini...
Yak kemaren ceritanya sudah sampe saat uum makan siang bersama di atas kereta. Makanannya Nasi uduk yang sangat enak ditemani dengan Bakwan jagung goreng. Waa~~ enak sekali rasanya. Setelah makan kami melanjutkan istirahat. Yak... Tetap aja, Walau udah makan uum tetap enggak bisa tidur. Yare yare. Untung uum bawa permen, ya udah selama di perjalanan uum makanin permen sama online Facebook aja. Wkwkwkwkw. Tante, Om Andreas sama Om Amir udah tidur polos.
Sekitar jam 3 sore, kereta berhenti di Stasiun Losari kalo enggak salah namanya. Disini uum teringat tuh lagunya tante Elvi Sukaesih yang judulnya Sumpah Benang Emas. Ada bagian liriknya yang begini, "Sumpah kita di pantai Losari.." wkwkwkwk... Ini enggak keren bener. Ingat lagu dangdut di atas kereta yang berhenti. Disini kereta yang kami tumpangi berhenti cukup lama. Sangat lama malah. Selidik punya selidik ternyata, kereta menuju tegal yang lain sedang anjlok. Ya sudah.. kereta kami jadi cukup lama bertahan di Stasiun Losari~ sekitar 1 jam-an kira-kira. Selama itu kami bermain dengan penumpang cilik yang duduk di belakangku. Kami juga sempat bermain dengan tempat duduk di depanku yang kebetulan tidak memiliki penghuni. wkwkwk.
Setelah berhenti cukup lama, kereta akhirnya berjalan juga. Namun, tidak lama. Ketika sampai di stasiun selanjutnya, Kereta berhenti kembali. Kalo enggak salah nama stasiunnya Tanjung Sari. Kali ini kereta berhenti sangat~ lama. Lebih 1 jam. Hingga akhirnya petugas kereta mengumumkan bahwa kami harus turun dari kereta tersebut dan melanjutkan perjalanan dengan bus yang akan disiapkan oleh PT. KAI. Lalala~ Kalau umroh enggak salah saat itu jam menunjukkan pukul 16~. Yah, mau enggak mau kami harus turun kan?
Turun dari kereta uum menyadari kalau kondisi stasiun itu tidak cukup baik. Tidak seperti stasiun-stasiun lainnya yang pijakan turunnya langsung ke tempat yang sudah diberi semen, di stasiun ini penumpang harus turun menggunakan tangga yang tidak terhubung dengan kereta secara langsung sebagai pijakan. Tinggi cuy. Kondisi stasiun juga cukup ngenes kalo dibandingkan dengan beberapa stasiun yang ada di Jabodetabek. Kamar mandi-nya cuma satu. Ruang sholatnya yang cukup uum puji disini, lumayan bersih, besar dan memiliki mukenah yang cukup. Mungkin ini di karenakan kereta bukan menjadi salah satu transportasi utama disini.
Setelah turun dari kereta kami memutuskan untuk sholat ashar yang di Qadha' dengan dzuhur terlebih dahulu. Bad luck us, yang memutuskan untuk shalat ternyata tidak hanya kami, penumpang muslim yang tersisa juga memutuskan untuk menunaikan sholat. Jadilah akhirnya kami mengantri sangat~ lama untuk mengambil wudhu di kamar mandi. Di saat itu uum baru menyadari satu lagi kekurangan hampir semua stasiun kereta api yang pernah uum datangi tempat shalatnya, yaitu, tempat berwudhu-nya kurang memadai. lalalala~ dengan perjuangan yang cukup keras, akhirnya kami dapat mengambil air wudhu dengan cukup tenang tanpa adanya korban berjatuhan. Lalu kami pun shalat.
Setelah shalat terdengar pengumuman bahwa setengah jam lagi bus yang di sewa akan tiba. Oke. Kami-pun bingung mau ngapain. Tante pergi membeli minum sebentar. Yah... kami menghabiskan waktu sambil ngobrol dan menghabiskan hampir setengah jajanan yang kami bawa. yare.. yare... Pengumuman dari pihak Stasiun-pun muncul dengan membawa kabar bus pertama tiba.
Yah~ kami bergerak menuju tempat naik bus. Sudah dapat ditebak, Penunggu bus yang BUKAN hanya kami memenuhi tempat menunggu bus.
Ketika bus berhenti, kebiasaan manusia yang tidak sabar-pun muncul. Para penumpang berebutan naik ke bus PERTAMA. Oke uum bisa maklumin mereka rebutan jika bus ini merupakan satu-satunya bus yang di sediakan oleh PT. KAI, tapi kan enggak begitu kenyataannya!! ini bus pertama cuy. Jelas-jelas tadi pengumumannya mereka menyewa beberapa bus untuk mengantarkan kami ke Kota Tegal. Haft. uum, Om Andreas, Om Amir dan Tante Ana hanya menunggu bus selanjutnya, daripada empit-empitan di bus pertama ini. Hasilnya dapat ditebak, hanya 30% penumpang yang tertinggal untuk menunggu 2 Bus selanjutnya yang akan datang. Yare.. yare... Ketika bus selanjutnya tiba, kamipun segera naik dan duduk dengan sangat nyaman di kursi paling belakang bus.

Bersambung~

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.