Hinata Umi's Work

Tegal And My Experience :D Part 2




Sampe dimana kemaren? oh iya sampe kami nunggu kereta di Stasiun Juanda. Setelah mununggu cukup lama (ga lama juga sih kan cuma 1 jam : D) dan diwarnai dengan makan bolu kukus amanda, makan roti-rotian dan minum yang banyak,15 menit sebelum kereta tiba kami naik ke lantai 3, tempat dimana kereta yang akan kami naiki standby.

Tidak berapa lama kereta yang akan mengantarkan kami ke Tegal-pun tiba. Kami pun melihat kembali ke tiket kereta untuk mencari tahu posisi gerbong dan posisi kursi yang sudah di booking. Karena tidak menemukannya kamipun memutuskan untuk bertanya pada salah seorang petugas kereta. Si petugas kereta yang berwujud bapak-bapak itu menunjuk ke arah depan kereta alias ke arah lokomotifnya. kami-pun bergerak ke arah yang di tunjuk.
Masuk dengan gaya sok tahu, dan mulai menyusun barang-barang kami di rak atas. Eh... tiba-tiba datang seorang penumpang lain yang meng-klaim tempat duduk kami adalah miliknya. Kamipun bingung. Sejenak terdiam dan berpikir sambil melihat kembal tiket di tangan. Seorang petugas datang dan memeriksa tiket yang kami pegang dan tiket yang di pegang oleh penumpang lain tadi. jeng-jeng-jeng. Ternyata kami salah masuk gerbong. Mulailah kami bergerak ke arah gerbong yang benar yang ternyata berada di arah berlawanan dengan arah yang ditunjuk oleh petugas pertama tadi. Adegan penyusunan barang-pun selesai.

Kami mulai duduk dengan dengan formasi, om andreas duduk bareng aku. om amir duduk bareng tante. Akhirnya kami mulai bercerita macam-macam. yak.. paling enggak uum inget semua hal penting yang uum omongin ke om :D (termasuk soal mimpi uum mengubah pendidikan indonesia)
Saat ngobrol dimulai, tanpa sadar, kereta juga mulai berjalan perlahan. dus.dus.. untung enggak ada suara das dus das dus. kan kami naik KRL bukan KA. wkwkkwkw

Sekitar 1 jam perjalanan, rasa ngantuk sepertinya sudah mulai menjalar di mata om amir, om andreas, dan tante ana. mereka mulai memejamkan mata dan menghentikan aktifitas ngobrol yang sedari tadinya kami lakukan. Entahlah... mata uum enggak bisa di ajak kompromi. uum enggak bisa tidur. Jadilah permen korban uum. uum mulai memakan permen satu-persatu. ada permen ment*s sama permen F*x. (karena uum enggak di bayar buat promo nama produk uum samarkan). Si om andreas yang belum tertidur pulas, uum tawarin permen. Om amir mendengar bunyi-bunyi plastik bertanya " apa itu um?" | "permen om, mau?" akupun menunjukkan dua jenis permen yang aku pegang m*nt*s dan f*x. Terus si om mengambil permennya dan dia komentar | "berarti yang temenan sama uum bisa kena sakit gula, sering ditawarin permen." sambil ketawa polos T-T.

Akhirnya kami semua berusaha tidur dengan nyaman di kereta yang sebenarnya enggak nyaman itu. sekitar setengah satu, perut mulai keroncongan, tapi kok rasanya malu ya mau ngambil makanan duluan. Padahal makanannya ada di kabin atas kepala uum dan om andreas. Akhirnya uum nungguin tuh om amir sama om andreas ngajak makan. kriuk kriuk.. perut udah bunyi. Tante bergerak. " mir, makan dulu yuk." "Ndre kau ambilkan dulu nasi yang tadi ku bawa di atasmu itu." YES YES.. makan. Sumpah ntah karena uum laper atau nasinya emang enak banget, sepertinya sih emang nasi uduknya enak banget. YEAY.

bersambung...

Share:

1 komentar

  1. lanjut dong um ceritanya...
    gak sabar pengen tau pandangan uum selama perjalanan itu..
    yg keretanya anjlok,dkk (teaser)
    lanjuut..

    BalasHapus

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.