Hinata Umi's Work

[ARTIKEL] Cara Menulis cerpen #1: Mencari Ide

"Cara terbaik untuk memiliki ide bagus adalah dengan memiliki banyak ide."

-Linus Pauling,  1901-1994-

***


Halo, jumpa lagi dengan si Umi manis penuh gula. 

... aneh juga kalau pembukaannya begitu,  ya? wkwkwk


Sudah beberapa kali, Umi diminta untuk memberikan tutorial menulis cerpen oleh teman-teman penulis, cuma baru beberapa hari ini mulai sempat menuliskan apa yang ada di kepala di sini. 

Warning! Tulisan ini akan Umi tulis dalam beberapa bagian, tujuannya agar kalian tak perlu untuk mengikuti semua tahap yang umi lakukan. Apa yang Umi tulis di sini bukanlah standar baku yang harus diikuti. Jadi, pilihlah metode yang membuatmu nyaman dalam menulis.

Oke? Lest's start our journey!

Tahap pertama dalam hal apapun adalah mencari ide. 

Kamu mau kerja, kamu butuh ide.

Kamu mau membuat aplikasi, kamu butuh ide.

Kamu mau makan, kamu butuh ide untuk makan apa.

Kamu mau bikin komik, kamu butuh ide.

Begitu juga dengan menulis. Tidak beda jauh dengan proses di dunia kreatif lainnya, kamu butuh ide untuk bercerita. Tanpa ide, kamu akan tersesat di dunia pemikiranmu sendiri. Tanpa ide, kamu hanya akan menuliskan hal-hal tanpa arah. 

Tapi gimana,  sih, cara menemukan ide itu sendiri?

Tidak ada cara khusus sebenarnya. Setiap orang punya caranya sendiri untuk menemukan idenya. Ada yang mencari ide dengan membuka kamus, menentukan satu kata yang akan jadi tema tulisannya hari itu. Ada juga yang menuliskan apapun yang dilihatnya. Ada juga yang membaca sebanyak yang ia bisa untuk memunculkan ide-ide di kepalanya.

Lalu, bagaimana dengan Umi sendiri? Apa yang Umi lakukan untuk menemukan ide?

Umi melihat sebanyak yang Umi bisa dan menuliskan sebanyak yang Umi bisa. Misalnya, Umi hari ini bangun pagi melihat segelas kopi dan roti bakar buatan suami. Maka, Umi akan menuliskan apapun tentang segelas kopi dan roti bakar buatan suami itu. 

Dari benda yang Umi lihat itu, Umi bisa menuliskan beberapa ide cerita. Caranya bagaimana? Dengan mengolahnya menjadi beberapa kombinasi kalimat. Mari kita lihat contohnya:
  1. Segelas Kopi yang Pahit dan Roti Bakar Gosong Buatan Suami
  2. Segelas Kopi dan Roti Bakar Buatan Suami Penuh Cinta
  3. Segelas Kopi dan Roti Bakar Buatan Suami Terjatuh Dari Nampan
  4. dan sebagainya.
Kalian bisa menambahkan banyak hal lainnya ke dalam catatan kalian. 

Biasanya, dalam sehari, Umi bisa dapat sekitar sepuluh hingga dua puluh kalimat seperti ini. Kalimat-kalimat ini yang nantinya Umi olah menjadi, entah cerita pendek, novel, flash fiction, atau cuma sekedar potongan kecil cerita penyemangat hari. 

Apa semua ide itu Umi olah? Enggak juga, hehehe. Dari sepuluh hingga dua puluh kalimat itu, paling hanya lima kalimat yang Umi jadikan tulisan. Umi pilih kalimat-kalimat yang bisa Umi bayangkan ceritanya atau  adegan-adegannya. Selebihnya? Disimpan saja di bank ide. Mana tahu nanti tiba-tiba muncul hal menarik dari setiap catatan itu. 

Nah, begitulah kira-kira, cara Umi mengumpulkan ide untuk menulis. Selanjutnya, kita akan bicara tentang bagaimana mengolah ide menjadi sebuah alur cerita yang utuh.

Stay tuned, ya teman-teman~

* * *

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.