Jurnalku Di Negeri Para Nabi : Mekah
Dari Madinah, (yang belum baca cerita Uum di Madinah bisa baca di Jurnalku Di Negeri Para Nabi : Madinah) Uum meneruskan perjalanan Uum ke Mekkah. Ingat, niat untuk ber-Umroh sudah Uum lakukan di Bier Ali, Madinah. Sebenarnya, menurut tour guide Uum, selama niat ber-Umroh dilakukan di luar Tanah Haram (Mekkah), Umroh-nya sah. Namun, akan lebih baik jika mengikuti apa yang dicontohkan Rasulullah Salallahu A'laihi Wasalam. :)
Lalu, dari situlah, cerita Uum di Mekkah, dimulai.
Mekkah, tempat di mana Rasulullah dilahirkan. Kota di mana
Beliau dinobatkan menjadi Rasul oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Kota di mana
hampir semua orang memusuhinya. Termasuk keluarga dan sukunya sendiri. Kota yang menjadi
saksi betapa hinanya beliau diperlakukan oleh kaum Quraish sekaligus menjadi
kota penutup perjalanan dakwah Rasulullah.
Sungguh tak terkira betapa banyaknya tempat bersejarah di kota ini. Sungguh, tak terkira pula banyaknya saksi bisu perjalanan dakwah Rasulullah Salallahu A'laihi Wasalam di kota Mekkah. Dari banyak itu, berikut adalah tempat yang mampu Uum kunjungi :
Masjidil Haram (Thawwaf dan Sa’i)
Masjidil Haram merupakan tempat suci bagi Umat Islam. Prosesi Umroh dan Haji hampir selalu dipastikan akan membuat kita singgah di tempat ini. Saat, Uum ke Masjidil Haram, kondisi Masjidil Haram sendiri sedang sangat berantakan. Banyak sekali kendaraan proyek di sekitar bangunan. Usut diusut, Masjidil Haram sedang dalam masa perbaikan. Menara-menara dibangun kembali. Tempat ini akan diperluas sebagai tanggapan dari makin banyaknya jama'ah Haji dan Umroh setiap tahunnya.
Sekedar review buat yang belum tahu, ibadah Umroh terdiri dari empat kegiatan utama,
Sekedar review buat yang belum tahu, ibadah Umroh terdiri dari empat kegiatan utama,
- Miqat (melakukan perjalanan dari luar Tanah Haram atau Mekkah). Ada beberapa tempat yang dicontohkan Rasul sebagai tempat miqat. Yang sempat Uum lewati adalah Masjid Ta'in (tempat Miqat-nya Ummu A'isyah Radhiallahu Anhu, Masjid Bier Ali (Tempat Miqat terjauh Rasulullah, letaknya di dekat Madinah) dan Masjid Ji'ranah (katanya ada air yang berkhasiat di sini, tapi ga jelas posisinya di mana).
- Thawwaf (berputar mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali)
- Sa’i (berjalan dari bukit Safa' ke bukit Marwa sebanyak tujuh kali)
- terakhir Tahalul (memotong sedikit rambut minimal 3 helai). Disunnahkan dipotongkan oleh orang yang telah selesai Tahalul.
Selama melakukan Ibadah Umroh, lazimnya disebut kondisi Ihram, ada banyak sekali pantangan-pantangan yang harus kita hindari jika tidak ingin terkena dam atau denda. Apa saja itu? Check this :
- tidak boleh memakai wangi-wangian
- tidak boleh menampakkan aurat walau hanya sejengkal
- tidak boleh mencabuti bulu di sekujur tubuh
- perempuan tidak boleh memakai cadar atau penutup muka
- pria tidak boleh mengenakan pakaian berjahid dan menutupi mata kaki
- tidak boleh memakai sarung tangan
- tidak boleh memulai perdebatan atau perkataan yang akan membawa perkelahian
- menggunting kuku
- tidak boleh melakukan seks
- membunuh binatang buruan di laut
- mencabut tanaman di tanah haram
- tidak boleh menutup kepala dengan surban atau peci untuk pria
- tidak boleh melakukan pernikahan (akad)
Semua kegiatan di dalam Ibadah Umroh, dapat dikerjakan dalam waktu seharian kok kalau kuat. Jadi pantangannya juga ga lama.
Ka'bah
Ka'bah adalah tempat sakral bagi seluruh Umat Islam di dunia. Tiap tahunnya ratusan ribu manusia datang bertandang hanya untuk melakukan Thawaf mengelilingi Ka'bah. Bahkan dari kabar yang beredar, Ka'bah merupakan poros magnet di dunia. Ka'bah sendiri merupakan mesjid atau rumah Allah yang pertama kali di bangun oleh Nabi Ibrahim Alaihi Salam. Di sinilah Kafilah Ibrahim berawal dari sini pulalah, kafilah di Mekkah berkembang.
Ka'bah adalah tempat sakral bagi seluruh Umat Islam di dunia. Tiap tahunnya ratusan ribu manusia datang bertandang hanya untuk melakukan Thawaf mengelilingi Ka'bah. Bahkan dari kabar yang beredar, Ka'bah merupakan poros magnet di dunia. Ka'bah sendiri merupakan mesjid atau rumah Allah yang pertama kali di bangun oleh Nabi Ibrahim Alaihi Salam. Di sinilah Kafilah Ibrahim berawal dari sini pulalah, kafilah di Mekkah berkembang.
Posisi Ka'bah ini, tepat di tengah Masjidil Haram. Bentuknya kotak, tingginya Uum rasa sekitar 6 kali tinggi Uum. wkwkkwkw. Warnanya hitam pekat. Di salah satu sudutnya di samping pintu masuk ada Hajar Aswad, tempat memulai prosesi Thawaf. Setelah sudut kedua dari letak Hajar Aswad sejak prosesi Thawaf dimulai ada Hijr Ismail. Katanya, dulunya Hijr Isma'il ini berada di dalam Ka'bah. Tapi setelah perbaikan Ka'bah pada masa Rasulullah, tanpa mereka sadari, Hijr Ismail ini tertinggal pembangunannya. Sehingga dibuat tanda bahwa tempat tersebut merupakan bagian dari Ka'bah.
Kenapa disebut Hijr Isma'il? Karena dahulu, tempat ini merupakan tempat Nabi Ismail sering bermunajat. Jarak tiga meter dari Hijr Isma'il ada cetakan telapak kaki dari Nabi Ibrahim, terletak di dalam kapsul kaca. Ketiga tempat ini merupakan tempat yang diperebutkan oleh jama'ah, baik jama'ah Haji maupun jama'ah Umroh. Jadi kalau ingin menyelip ke tempat ini, butuh kesabaran ekstra dan usaha yang cukup keras. Tapi ingat, dahulukan ibadah, jangan sakiti serta mendorong saudara kita yang muslim lainnya, dan yang ingin kita sembah bukanlah ke tiga benda itu. :)
Kenapa disebut Hijr Isma'il? Karena dahulu, tempat ini merupakan tempat Nabi Ismail sering bermunajat. Jarak tiga meter dari Hijr Isma'il ada cetakan telapak kaki dari Nabi Ibrahim, terletak di dalam kapsul kaca. Ketiga tempat ini merupakan tempat yang diperebutkan oleh jama'ah, baik jama'ah Haji maupun jama'ah Umroh. Jadi kalau ingin menyelip ke tempat ini, butuh kesabaran ekstra dan usaha yang cukup keras. Tapi ingat, dahulukan ibadah, jangan sakiti serta mendorong saudara kita yang muslim lainnya, dan yang ingin kita sembah bukanlah ke tiga benda itu. :)
Bukit Safa' dan Marwa'
Dari Ka'bah, setelah melakukan Thawaf, kita diminta untuk melakukan Sa'i atau lari-lari kecil di antara bukit safa' dan Marwa'. Kalian pasti sudah pada tahu, cerita di balik bukit Safa' dan Marwa' ini bukan? Yup, kisahnya memang terkait dengan Ummu Siti Hajar dan Nabi Isma'il Alaihi Salam.
Menurut riwayatnya, setelah menikahi Siti Hajar dan mendapatkan anak yang diberi nama Isma'il, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk meninggalkan Ummu Hajar dan anaknya Isma'il di tengah sebuah gurun kering (sekarang Mekkah). Setelah berunding dengan Ummu Hajar. Mereka sepakat untuk menuruti perintah Allah.
Lalu, suatu hari di tengah gurun yang kering kerontang yang tidak ada satupun manusia di sana selain Nabi Isma'il kecil dan ibundanya, Ummu Hajar. Nabi kecil kita menangis kehausan. Yang namanya seorang ibu melihat anaknya menangis kehausan, yah paniklah mencari air. Dengan menggendong Isma'il dari bukit Safa', Ummu Hajar melihat bayangan air di bukit Marwa'. Berbekal tekad ingin memberikan minum bagi anaknya, Ummu Hajar-pun berlari-lari kecil menuju bukit Marwa' dengan harapan mendapatkan air di ujung sana.
Sayangnya, air yang sempat dia lihat di bukit Mar'wa ternyata hanya fatamorgana. Saat tiba di sana, tak ada air. Hanya gurun. Beliau melihat ke sekitar lagi dan kembali melihat tanda-tanda air di bukit Safa'. Lanjut, beliau berjalan kembali ke bukit Safa' dengan harapan mendapatkan setetes air untuk Nabi Isma'il kecil yang semakin kencang tangisnya. Dan kembali yang beliau temukan hanya gurun. Begitu seterusnya hingga tujuh kali beliau naik turun bukit Safa' dan Marwa'. Hingga akhirnya turun perintah dari Allah untuk meletakkan Nabi Isma'il kecil di tanah dan dari sela kaki Nabi Ismail, terpancarlah air. Oleh Ummu Hajar dikumpulkannya lah air tersebut sambil berkata "zam zam, zam zam". Begitulah hingga akhirnya kita dapat menikmati air zam-zam hingga saat ini.
Berbeda dengan pengalaman Ummu Hajar, saat ini kita hanya dapat memetik pelajarannya saja. Betapa tangguh dan kuatnya cinta beliau pada anaknya, Nabi Ismail. Saat ini, lari-lari kecil antara bukit Safa' dan Marwa' sudah tidak sesulit dahulu. Bukit-bukit tersebut sudah diubah menjadi bagian dari Masjidil Haram. Kita sudah tidak perlu susah payah lagi, naik-turun kedua bukit tersebut, karena bentuknya yang sudah rata. Di antara kedua bukit tersebut, dibangun gedung yang menyatukan keduanya. ada sekitar lima lantai 'bukit Safa' dan Marwa' di sana yang di ujung-ujungnya diberikan semacam replika dari kedua bukitnya.
Menurut riwayatnya, setelah menikahi Siti Hajar dan mendapatkan anak yang diberi nama Isma'il, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk meninggalkan Ummu Hajar dan anaknya Isma'il di tengah sebuah gurun kering (sekarang Mekkah). Setelah berunding dengan Ummu Hajar. Mereka sepakat untuk menuruti perintah Allah.
Lalu, suatu hari di tengah gurun yang kering kerontang yang tidak ada satupun manusia di sana selain Nabi Isma'il kecil dan ibundanya, Ummu Hajar. Nabi kecil kita menangis kehausan. Yang namanya seorang ibu melihat anaknya menangis kehausan, yah paniklah mencari air. Dengan menggendong Isma'il dari bukit Safa', Ummu Hajar melihat bayangan air di bukit Marwa'. Berbekal tekad ingin memberikan minum bagi anaknya, Ummu Hajar-pun berlari-lari kecil menuju bukit Marwa' dengan harapan mendapatkan air di ujung sana.
Sayangnya, air yang sempat dia lihat di bukit Mar'wa ternyata hanya fatamorgana. Saat tiba di sana, tak ada air. Hanya gurun. Beliau melihat ke sekitar lagi dan kembali melihat tanda-tanda air di bukit Safa'. Lanjut, beliau berjalan kembali ke bukit Safa' dengan harapan mendapatkan setetes air untuk Nabi Isma'il kecil yang semakin kencang tangisnya. Dan kembali yang beliau temukan hanya gurun. Begitu seterusnya hingga tujuh kali beliau naik turun bukit Safa' dan Marwa'. Hingga akhirnya turun perintah dari Allah untuk meletakkan Nabi Isma'il kecil di tanah dan dari sela kaki Nabi Ismail, terpancarlah air. Oleh Ummu Hajar dikumpulkannya lah air tersebut sambil berkata "zam zam, zam zam". Begitulah hingga akhirnya kita dapat menikmati air zam-zam hingga saat ini.
Berbeda dengan pengalaman Ummu Hajar, saat ini kita hanya dapat memetik pelajarannya saja. Betapa tangguh dan kuatnya cinta beliau pada anaknya, Nabi Ismail. Saat ini, lari-lari kecil antara bukit Safa' dan Marwa' sudah tidak sesulit dahulu. Bukit-bukit tersebut sudah diubah menjadi bagian dari Masjidil Haram. Kita sudah tidak perlu susah payah lagi, naik-turun kedua bukit tersebut, karena bentuknya yang sudah rata. Di antara kedua bukit tersebut, dibangun gedung yang menyatukan keduanya. ada sekitar lima lantai 'bukit Safa' dan Marwa' di sana yang di ujung-ujungnya diberikan semacam replika dari kedua bukitnya.
Maktabah
Maktabah artinya perpustakaan dalam bahasa arab. Nah, apa hubungannya Maktabah ini dengan perjalanan Islam yah? Kenapa Uum masukin Maktabah ke dalam cerita ini? Sederhana, karena menurut kabar burung, Maktabah ini adalah tempat di mana Rasulullah dilahirkan. Letaknya persis di samping sumur zam-zam. Bentuk bangunannya sederhana sekali. Mirip rumah di Indonesia. Banyak orang yang datang ke sini ingin mengambil faedah dari tempat lahir Nabi yang di anggap bid'ah oleh Raja Saudi. Wajar sih, abis banyak yang datang sambil mengkeramatkan tempat ini sih. Maktabah buka dari jam 08.00-10.00 dan 13.00-16.00 waktu Saudi Arabia. Oh iya, sangat sedikit referensi hadits atau catatan mengenai posisi tempat kelahiran Rasulullah, jadi Maktabah ini juga masih diragukan kebenarannya sebagai tempat kelahiran Rasul. :)
Lereng Jabal Nur (Gua Hira)
Jabal Nur, gunung tempat di mana gua Hira berada. Di sini adalah tempat di mana Rasulullah pertama kali mendapatkan wahyu kenabiannya. Di tempat inilah lokasi dimana malam Lailatul Qadr terjadi. Di sini pulalah Rasul merenungkan umatnya. Merenungkan strategi-strategi terhadap islam ke depannya. Di sinilah beliau banyak menghabiskan waktunya bermuhasabah diri dan berbicara pada Tuhannya.
Uum cuma sampai di lerengnya aja waktu itu. Gunungnya cukup tinggi dan banyak sekali jama'ah yang bertandang ke sana. Menurut cerita dari tour guide Uum, kalau naik dan pergi ke Gua Hira, ada satu batu tempat di mana Rasulullah sering bermunajat, duduk dan shalat. Di batu itu, banyak orang yang tergoda untuk mengambil faedah dengan sholat di sana. Padahal, tidak ada rujukan sunnah dan hadits yang mengatakan ada kekhususan shalat di sana. Nah, hati-hati yah teman-teman. Bagi yang mau ke sana, jangan sampai perjalanan ke sana justru membuat kita jadi syirik. Sholat boleh di sana, tapi ingat, jangan berharap bahwa ada kekhususan dari shalat di sana.
Uum cuma sampai di lerengnya aja waktu itu. Gunungnya cukup tinggi dan banyak sekali jama'ah yang bertandang ke sana. Menurut cerita dari tour guide Uum, kalau naik dan pergi ke Gua Hira, ada satu batu tempat di mana Rasulullah sering bermunajat, duduk dan shalat. Di batu itu, banyak orang yang tergoda untuk mengambil faedah dengan sholat di sana. Padahal, tidak ada rujukan sunnah dan hadits yang mengatakan ada kekhususan shalat di sana. Nah, hati-hati yah teman-teman. Bagi yang mau ke sana, jangan sampai perjalanan ke sana justru membuat kita jadi syirik. Sholat boleh di sana, tapi ingat, jangan berharap bahwa ada kekhususan dari shalat di sana.
Padang Arafah (tempat Wukuf Saat Haji)
Di sini adalah tempat dimana jemaah Haji melakukan Wukuf. Namanya juga padang, ya bentuknya juga padang, Luas dan terhampar. Besar sekali. Lokasinya benar-benar padang yang luas. Panjang. dan hanya pasir.
Jabal Rahmah
Gunung ini adalah tempat di mana (katanya) Adam dan Hawa dipertemukan setelah diturunkan ke bumi dan dipisahkan bertahun-tahun oleh Allah subhanahu Wa Ta’ala. Katanya kalo naik ke jabal Rahmah dan mengucapkan doa untuk bertemu jodohnya, maka akan disegerakan jodohnya oleh Allah SWT. Oh ya, bukit ini juga disebut sebagai bukit jodoh. Banyak pendatang yang (sekali lagi) shalat di sini dengan harapan akan dipertemukan segera dengan jodohnya seperti Nabi Adam dan Ummu Siti Hawa. Bahkan ada yang lebih keren, banyak Jama'ah yang percaya, kalau menulis nama seseorang yang dicintai di tugu penanda Jabal Rahmah, maka mereka akan dipersatukan dengan orang yang ditulis namanya tersebut. Sekali lagi, ini bukan kebiasaan muslim yah teman-teman. Tidak ada riwayat apapun yang menjelaskan hal ini.
Mina Tempat Mabit jemaat Haji
Nah tempat ini merupakan tempat di mana para jemaah haji melakukan mabit (atau menginap) sambil menunggu waktu untuk melempar jumrah. Karena tempat ini digunakan untuk menginap, maka di tempat ini banyak sekali kemah-kemah kecil beratap lancip dan berwarna pputih. Ada ribuan kemah seperti ini di sepanjang Mina.
Menurut cerita dari tour guide Uum, katanya melempar Jum'rah ini asal muasalnya adalah dari kisah Nabi Ibrahim ketika diminta menyembelih anaknya, Nabi Isma'il. Ketika pertama kali bermimpi mendapatkan perintah untuk menyembelih Nabi Ismail, Nabi Ibrahim ragu. Beliau bertanya-tanya, darimanakah perintah itu berasal, dari Allah atau dari jin dan setan? Ketika itulah muncul setan yang menggoda beliau dan oleh beliau dilempar dengan batu. Mimpi itu berulang lagi pada malam hari kedua dan setan muncul lagi keesokan harinya. Begitu seterusnya hingga malam ketiga dan setan muncul lagi. Saat itulah, setelah ketiga kalinya dan tiga hari berturut-turut beliau melemparkan batu untuk mengusir setan, Nabi Ibrahim berdiskusi dengan Nabi Ismail yang dijawab dengan, "Jika memang itu perintah dari Tuhan, lakukanlah, Ayah."
Menurut cerita dari tour guide Uum, katanya melempar Jum'rah ini asal muasalnya adalah dari kisah Nabi Ibrahim ketika diminta menyembelih anaknya, Nabi Isma'il. Ketika pertama kali bermimpi mendapatkan perintah untuk menyembelih Nabi Ismail, Nabi Ibrahim ragu. Beliau bertanya-tanya, darimanakah perintah itu berasal, dari Allah atau dari jin dan setan? Ketika itulah muncul setan yang menggoda beliau dan oleh beliau dilempar dengan batu. Mimpi itu berulang lagi pada malam hari kedua dan setan muncul lagi keesokan harinya. Begitu seterusnya hingga malam ketiga dan setan muncul lagi. Saat itulah, setelah ketiga kalinya dan tiga hari berturut-turut beliau melemparkan batu untuk mengusir setan, Nabi Ibrahim berdiskusi dengan Nabi Ismail yang dijawab dengan, "Jika memang itu perintah dari Tuhan, lakukanlah, Ayah."
Masjid Ji’ronah
Di tempat ini merupakan tempat kedua kami melaksanakan Miqat unutk Umroh kedua. Katanya di tempat ini ada semacam air yang berkhasiat untuk obat. Tapi saat kami kesana, tempat pengambilan airnya sudah ditutup. Jadi kami tidak dapat mengambil air tersebut.
Cornish Shopping Center(Makan bakso)
Tempat ini merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh para jemaah Haji dan Umroh. Semua toko di sini akan tutup loh selama jam sholat.
Masjid Qishash
Hanya beberapa masjid yang diijinkan menjadi tempat pelaksanaan Qishash. Masjid ini termasuk salah satunya. Hukum pancung, potong tangan dan berbagai pelanggaran lainnya dilaksanakan di tempat ini. Umumnya semua kegiatan Qishash dilakukan pada hari jum’at.
Makam Hawa
Tempatnya besar dan diberi dinding tinggi. Konon katanya di tempat ini, Ummu seluruh Umat manusia dikuburkan. Kami sempat singgah di salah satu pinggir dinding tertutupnya. Tidak ada riwayat asli atau catatan apakah benar, tempat ini merupakan tempat Bunda Hawa dikuburkan. Walaupun begitu, tetap saja ada yang mendatangi dan meyakini bahwa beliau benar-benar dikuburkan di tempat ini.
Laut merah ini adalah laut. Ya, hanya laut. Uum tidak terlalu tahu pasti mengapa Tour guide kami membawa kami ke sini sesaat sebelum ke bandara Jeddah sebelum pulang. Tapi tempat ini luar biasa. Sangat indah. Beda banget sama laut Indonesia yang joroknya minta ampun, di sini airnya benar-benar jernih banget >.<
Nah. itu adalah sebagian lagi kisah Uum di Negeri para Nabi. Banyak Hal yang Uum pelajari selama di sini. Banyak pake banget. Termasuk menapak tilas kembali sejarah Islam yang pernah Uum baca. Well, untuk teman-teman yang akan ke sana segera, baik untuk Umroh maupun melaksanakan Haji, usahakanlah untuk berkunjung ke tempat-tempat tersebut. Banyak hal menarik yang dapat kalian petik hikmhnya di sana. Tapi, jangan lupa luruskan niat ya :)
Nah. itu adalah sebagian lagi kisah Uum di Negeri para Nabi. Banyak Hal yang Uum pelajari selama di sini. Banyak pake banget. Termasuk menapak tilas kembali sejarah Islam yang pernah Uum baca. Well, untuk teman-teman yang akan ke sana segera, baik untuk Umroh maupun melaksanakan Haji, usahakanlah untuk berkunjung ke tempat-tempat tersebut. Banyak hal menarik yang dapat kalian petik hikmhnya di sana. Tapi, jangan lupa luruskan niat ya :)
Tags:
Travel
0 komentar
Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.