Hinata Umi's Work

DELETE, Kisah 2


Wanita itu mengeluarkan kembali udara dari dalam balon tersebut.

Akan ku hapus dia lain waktu.

Kembali ia menatap ke jalan raya. Mobil lalu lalang. Jalanan masih terlalu lengang. Ia menatap kosong ke arah satu titik yang ia sendiripun tidak ketahui ada di mana.

"Meaaaooowww..." kucing kecil di hadapannya meminta makanan kembali. Membuatnya terpaksa harus memalingkan mata dari titik gamangnya dan beralih ke kucing kecil yang meminta perhatiannya.
"Baiklah..." ucapnya sembari kembali memotong kecil roti abonnya untuk kucing kecil itu.
"Kau punya teman?"telunjuk gadis itu mengelus pipi kecil sang kucing. Membuat si kucing kecil mengelus manja pada pemilik telunjuk lentik yang mengelusnya.
"meaoow??" Kucing itu menatap wajah rina dengan tatapan polos. Lalu melihat ke kanan dan kiri. Seolah ingin mengatakan padanya "Tidakkah kau lihat aku sendiri?"
" Hahaha.. yayaya... maafkan aku. Aku lupa kau sendirian. Enak banget jadi kamu! Aku punya teman, tapi pengkhianat." tuturnya sambil tertawa. Tak lama tawa itu berselang. Matanya kembali menerawang.


* * *

"Lea?? Apa-apaan kamu??"
"Rina? hahaha... emangnya ada apa?" ucap sang teman dengan tatapan tak bersalah
"Apa yang kamu lakukan dengan Troy di sini." Ia terlalu kaget. Kalimat itu keluar begitu saja dari mulutnya.
"Aku sedang berciuman dengannya. Kenapa?" Lea memperlihatkan wajah tak bersalah.
"Tapi... Troy kan... " Air mata Rina mulai beriak berlomba untuk turun.
"Bukan. Iya kan troy?" potong Lea seolah tahu apa yang hendak ia katakan. Wajahnya menatap Lea tak percaya. Tambah tak percaya mendengar jawaban yang diberikan Troy pada Lea.
"Iya dong sayang... Mana mungkin aku pacaran dengan gadis miskin seperti dia!"
"A..Apa? Troy kita bahkan belum putus." Rina tidak terima dengan kata-kata Troy.
"Lalu? oh.. kau mau kata-kata yang jelas, baiklah. Rina kita putus!!!"
"Kau keterlaluan!!" Rina menampar wajah Troy dan berlari keluar dari cafe itu.

* * *

"Kau tahu manis. Sampai saat ini, rasa sakit itu masih ada. Lukanya masih pedih."

Air matanya kembali  jatuh. Si manis melihat air mata gadis itu tumpah. Seakan mengerti, dia mengais-ngais jemari gadis itu untuk menggiburnya.

Rina tersenyum. " Terima Kasih." ucapnya sembari menghapus air matanya yang masih menggelegak.

Rina menatap kembali balon DELETE itu. Menatap sambil menimang-nimangnya. Menimbang-nimbang siapa yang layak ia hapuskan terlebih dahulu.

Ya... Ayah berengsek, teman pengkhianat, dan pacar tukang selingkuh itu. Kalian masuk dalam daftar yang akan ku hapus. 

Tatapan matanya penuh kebencian. Terbayang olehnya wajah ketiga makhluk yanng menyakitinya dengan sangat jelas di atas balon itu.

"Meaaaoowwww." Kucing itu menatap Rina ketakutan. Rina kembali menata kucing kecil dengan lembut. Tersadar ia telah menakuti kucing kecil tak bersalah di hadapannya.
"Tidak. Maafkan aku. Aku tidak membencimu!" Rina tersenyum.
Kucing itupun seolah tersenyum padanya. Senyum mengerti. Senyum memahami. Senyum menenangkan. Membuat hati Rina serasa tersiram kehangatan yang tak ia dapatkan selama hidupnya.

Bersambung.....

DELETE, Kisah 3

Share:

1 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.