Andai Menatapmu Menghapus Luka
Kau bertanya padaku mengapa tatapan mataku begitu pilu. Katamu aku
bagai sedang menghunuskan belati pada jantungmu setiap kali mata
kita bersinggungan.
Kau tahu?
Aku sungguh tidak tahu harus menjawab apa. Pertanyaanmu itu tak
mampu menghapus kegusaranku. Bukannya kau tak tahu pilu itu
penyebabnya apa. Belati itu dari tangan siapa. Bukan pula kau tak
tahu rasa terhujam itu muncul karena apa.
Sayang, kau hanya tak mau tahu. Kau katakan segala bulan dan
bintang akan satu di penghujung waktu. Tidak kukatakan. Bintang
telah lama meninggalkan bulan. Bahkan jauh sebelum Bulan menculik
sinarnya.
Bintang mana yang kau maksud?
Bulan mana yang kau panggil?
Adakah gerangan hati paham apa yang menyembuhkan luka penuh
tatap?
0 komentar
Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.