Hinata Umi's Work

[ABOUT ME] Dandan, Sarana Memoles Diri

"Menggunakan bedak-pun, itu udah dandan, Om menurut Umroh!"

- 2011, Umroh Machfudza Sihaloho -

---

Aku, adalah seorang gadis yang sangat suka dandan. Sejak kecil, aku sering sekali menggunakan alat make-up mama (tentu saja, diam-diam). Mulai dari blush on, eye shadow, foundation, eyeliner, lipstick, lip gloss, pencil, bedak tabur, moisturizing cream, aku tahu semua produk itu. Walaupun tak tak tahu dengan benar bagaimana cara menggunakannya.

Sejak kecil, peralatan make-up mama selalu menjadi 'mainan' untukku. Aku suka memakai lipstik yang membuat bibirku merah bak delima. Aku suka menggunakan eye shadow dan melihat warna-warni di mataku. Aku suka menggunakan blush on di kedua sisi pipiku, merona.


Seminggu sekali di dalam kamar kosku di Depok, aku menggunakan satu-persatu alat kosmetik yang kumiliki. Membubuhkannya ke wajahku dengan hati-hati. Membentuk satu persatu bagian di wajahku menjadi sempurna, menutupi semua kekurangan seperti pori yang besar jerawat yang membengkak atau sesederhana bulu mata yang tidak lentik. Sayangnya, bukan saat menggunakannya yang membuat hatiku ceria.

Yang membuatku paling ceria adalah saat aku menghapus semua riasan itu dari wajahku.

Tahukah kamu? Menggunakan seluruh make up itu melelahkan. Merias wajah itu melelahkan. Membiarkan wajahmu terhiasi dengan berbagai warna itu membuatnya kehilangan haknya untuk bernafas. Aku merasa sangat jelek saat menggunakan semua alat rias itu. 

Riasan mengangkat rasa percaya diriku. YA. Membuatku merasa sangat cantik dalam pandangan orang lain. YA. Memberikan kesejukan bagi orang-orang yang memandangku. YA. Membahagiakan diriku sendiri dengan pujian. YA.

Namun, kala aku menghapusnya, aku memperhatikan detail wajahku dengan baik. Betapa Allah memberikanku kesempurnaan tanpa semua alat-alat make-up itu. Betapa Ia sangat sayang padaku dengan memberikanku wajah ini senyum ini, rambut ini dan segala perhiasan wajah yang kumiliki, tanpa harus kupoles dengan alat make-up.

Wajahku tanpa riasan membuatku bersyukur. Wajah tanpa riasan membuatku merasa sangat cantik dalam pandanganku sendiri. Wajahku yang tanpa riasan memberikan kesejukan pada mataku saat memandangnya. Wajahku yang tanpa riasan itu membahagiakan diriku dengan segala pujian yang Ia sematkan dibalik lantunan ayat suci-Nya. YA, wajah tanpa riasanku, mendekatkanku pada sang Khalik. Zat yang menciptakanku dari ketiadaan.

Melebihi riasan itu, Ia melindungi pandangan makhluk-nya terhadap semua dosa dan keburukanku. Karena itu, orang-orang di sekitarku mampu mengatakan bahwa aku anak yang baik. Melebihi riasan itu, Ia pula memberikah penghias di sekitar diriku, hingga pandangan makhluk-Nya teralihkan dari segala sesuatu hal yang buruk di dalam diriku.

Ia menyembunyikan seluruh keburukanku dengan sangat sempurna. Lebih sempurna dari alat make-up itu di wajahku. Memberikanku keleluasaan mengenal pribadi-pribadi baik yang ada di dalam setiap diri manusia. Memberikanku keluangan untuk selalu bersyukur memiliki orang-orang yang ada di sekitarku setiap harinya.

Maka dari itu, untukku, dandan bukanlah sarana untuk mempercantik diri secara fisik. Dandan mempercantikku secara pribadi. Menjadi pribadi yang lebih sering bersyukur atas apa yang Ia beri padaku.

Mungkin kau memiliki pengalaman lain?

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.