Hinata Umi's Work

Kisah curi budaya negeri KekayaanSiapa

Di suatu daerah di alam semesta ini, terdapat sebuah kerajaan yang makmur. Sangat makmur. Saking makmurnya kerajaan tersebut, mereka tak perlu membeli apapun. Semua orang sudah sangat merasa tenang. Mereka tak perlu mengkhawatirkan apapun. Walaupun ada pengangguran dan kemiskinan, mereka tidak khawatir karena tersedia banyak orang yang cukup "baik" untuk memberikan mereka sebagian uang yang jika di kumpulkan cukup untuk membuat rumah.
Mereka tidak khawatir akan kekurangan makanan, karena akan ada pembagian makanan rutin setiap bulannya yang dibagikan gratis dari kerajaan. Mereka juga tidak khawatir akan adanya tindak korupsi karena cukup banyak sumber dana lain yang dapat digunakan dan di putar untuk menghidupi rakyatnya. Singkat kata, Kerajaan ini merupakan kerajaan yang cukup indah. Kerajaan ini bernama Kekayaansiapa. 
Seluruh penduduk kerajaan Kekayaansiapa sangat menyadari betul kemakmuran kerajaan mereka. Maka dari itu mereka hidup tanpa mengkhawatirkan apapun dan tidak menjaga apapun. Mereka malah sibuk mengikuti tren dari negara lain. Negara ini sedang tren nyanyi, mereka semua bernyanyi. Negara itu sedang tren baju "belum jadi" maka rakyat kekayaanSiapa akan mengikuti juga. Mereka persis seperti Beo yang mengikuti apa yang diajarkan orang lain kepadanya. 
Perlahan tapi pasti, penduduk kerajaan KekayaanSiapa mulai kehilangan satu persatu adat dan kebudayaannya. Awalnya penyerapan bahasa, lalu cara berpakaian, cara berpikir, dan lain-lain. 
Suatu hari di hari yang indah, raja mengumpulkan seluruh perdana menteri dan pemuka adat yang ada di negeri itu. Raja mengumumkan bahwa negara mereka akan kedatangan tamu dari negara tetangga mereka, Negara PelajariSegalanya. Mereka adalah negara yang menampung sebagian penduduk KekayaanSiapa.
Untuk itu Raja Nesia ingin memberikan yang terbaik. Dia mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat baik. Dari mulai makanan sampai tempat yang akan jadi tempat menginap tamu mancanegara tersebut.
Namun, sebulan sebelum mereka tiba di kerajaan KekayaanSiapa, muncul issue bahwa negeri 
PelajariSegalanya datang untuk mempelajari salah satu budaya di kerajaan KekayaanSiapa dan mengambilnya untuk menjadi adat dan kebudayaan mereka. 
Mendengar hal ini, penduduk kerajaan KekayaanSiapa mulai gusar. Mulai terdengar penolakan atas kehadiran tamu dari negara  PelajariSegalanya di berbagai sudut kota. Penduduk Kerajaan KekayaanSiapa banyak berrasi menyuarakan penolakan atas kehadiran bangsa asing. Dimana-mana terdengar suara yang meneriakkan kata, "Jangan Curi Kebudayaan kami," "Jangan curi milik kami.". Bahkan para pemuka adat-pun mendatangi langsung raja Nesia untuk mengusut isu ini.

Sudah 3 minggu sejak isu itu muncul, Namun tidak ada tindak lanjut dari raja Nesia untuk menyelesaikan masalah ini. Penduduk pun semakin resak. Apalagi terdengar kabar, bahwa PBB akan menyetujui klaim terssebut. Ini mebuat kemarahan penduduk semakin menjadi-jadi. Akhirnya rakyat tak mempunyai pilihan lain selain memaksa raja untuk mengusut kasus ini. Namun raja Nesia tetap tak bergeming.
Hingga akhirnya hari itu pun datang. Hari dimana utusan dari negara  PelajariSegalanya datang ke kerajaan KekayaanSiapa. Penduduk sudah siap di depan istana untuk mengusir paksa utusan tersebut. Ketika itu juga, raja Nesia mengumpulkan seluruh penduduk di kerajaannya untuk mendengarkan pidato dan kata sambutan. Tentu saja, kecintaan penduduk KekayaanSiapa pada raja-nya membuat mereka tak mampu menolak.
" Wahai rakyatku tercinta, bagaimana kabar kalian hari ini?" begitulah raja Nesia memulai pidatonya. Disampingnya berdiri tiga orang utusan dari negara PelajariSegalanya.
" Aku tahu kalian masih resah atas isu itu. Tidakkah kalian ingin tahu siapa pembuat isu itu? Aku yakin kalian ingin tahu, maka aku umumkan bahwa akulah penyebar isu itu. Aku memohon kerja sama dengan mereka untuk melancarkan rencanaku ini." 
Rakyat KekayaanSiapa kaget bukan main. Mulai terdengar bisikan-bisikan di antara para penduduk. 
Raja Nesia diam sejenak. Lalu, ia melanjutkan 
" Kalian tahu? mengapa aku selama ini diam saja?" beliau terdiam dan melanjutkan kembali. " Itu karena aku ingin melihat, apakah rakyatku masih peduli pada kerajaan kita ini." 
Tiba-tiba salah seorang warga nyeletuk. " Maafkan hamba ya tuan mulia, bolehkah kami mengetahui alasan di balik tuan raja melakukan ini semua?"
" oh tentu. Rakyatku, aku khawatir, sangat khawatir. Beberapa bulan belakangan ini data kerajaan menunjukkan angka penurunan jumlah kebudayaan, bahasa, pakaian daerah karena banyak dari warga yang mengikuti kebuadayaan negara lain. Secara tidak sadar, sebenarnya kita telah menghilangkan budaya kita sendiri." Rakyat KekayaanSiapa terdiam mendengar penuturan raja mereka. Mereka dalam hati mengiyakan.
" Aku khawatir kita sudah tidak ada yang peduli lagi pada budaya kita sendiri. Maka dari itu aku menjalankan rencana ini dengan meminta izin PBB dan dari negara PelajariSegalanya. Dengan begitu, aku akan tahu apakah kalian masih mencintai kerajaan ini atau tidak."
" Jadi rakyatku, maafkan aku atas kejahatanku ini. Aku hanya ingin membuat kalian sadar bahwa tidak penting menjadi seperti negara lain. Yang terpenting adalan menjadi diri negara kita sendiri. denan begitu, kita akan lebih bersyukur lagi atas semua kemudahan yang kita dapatkan."
Seluruh penduduk KekayaanSiapa bertepuk tangan dan berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga kebudayaan mereka sepanjang hayat.

Lalu Kapan bangsa INDONESIA akan melakukan perlindungan terhadap kebudayaannya sendiri? Akankah kita menunggu untuk Selalu di tegur oleh Negara lain terlebih dahulu? Dan untuk negara lain, mari kita jaga budaya masing-masing dan menjaga kesehatan hubungan baik antar negara.. Mari kita BERTEMAN :)

Share:

5 komentar

  1. saat ini Pemerintah melalui dinas terkait sedang melakukan pendataan terhadap aset kebudayaan Indonesia yang sangat kaya ini... semoga segera selesai dan segera di daftarkan ke PBB, sehingga hak paten kebudayaan kita benar-benar kita miliki dan tidak ada lagi negara lain mengklaim kebudayaan kita...

    BalasHapus

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.