Hinata Umi's Work

About Me... About My Love : The Current Time.. part3^^

Semuanya kembali ke posisi awal, kereta tujuan Bogor tadi melintas tepat di depanku. Tangan Gery menahan tanganku.
" lo mau bunuh diri?"
" ha? apa?"
" lo ngapain tadi jalan menuju kereta api yang lewat itu?"
" gue.." semua ingatan itu tiba-tiba berkelebat di otakku. Aku ingat sekarang, aku ingat semuanya. Bayangan tadi, itu adalah mimpiku duat tahun yang lalu. Mimpi tentang bagaimana aku akan mati. Sekarang aku tahu, kenapa aku merasa pernah mengenal Gery. pernah berjumpa dengannya. Aku terduduk dan tanpa terasa air mataku mengalir deras.



" eh.. lo.. lo kenapa Ray.. kok lo jadi nangis?" Dengan panik Gery mengambil sapu tangannya, memberikannya padaku.

" eh.. gue enggak apa-apa kok. hehehe." aku tahu sekarang. Aku tahu semuanya. Aku akan mati hari ini. Aku harus memberi tahu mama. Aku udah ingat semuanya. Aku mengetikkan sms kecil ke mama.
            to : mama
            mama, raya udah ingat smuanya.
            mimpi itu. raya udah ingat.
            dan smuanya akan terjadi hari ini.
            mama jgn sdih ya. mungkin ini emg udah saatnya.
            jaga diri baik-baik ya ma... :)
            love u mom : Raya :)

Aku enggak mau mati sekarang. Aku belum bahagiain mama sama ayah. Gimana ini?
" Yah... lo kok nangis lagi sih.." aku tersenyum ke arah Gery.
" Gue ke kamar mandi dulu ya, Ger." Aku harus pergi ke tempat dimana Gery enggak bisa ngikutin aku. Aku berjalan sendiri tanpa memperdulikan persetujuan Gery. Air mataku tak berhenti mengalir.
Di depan kamar mandi, aku melihat Marsha dan teman-temannya. Tertawa. Apa yang sedang mereka bicarakan? Aku enggak mau menampar Marsha dan mati begitu saja tanpa tahu apa yang mereka bicarakan. Aku harus tahu!! 

Raya bergerak mendekati Marsha dan teman-temannya.
" sha, kenapa lo masih bertahan sih sama si Gery. kan sekarang lo udah pacaran sama Lintang." Apa?? Apa maksudnya itu? Marsha selingkuh? Raya membatin sendiri mendengar omongan Marsha dan teman-temannya.
" Ya... gimana lagi? lo kan tahu, kalau gue enggak pacaran sama Gery, nilai gue ntar gimana? jatoh banget dong!!"
" Jadi, lo pacaran sama dia cuma untuk nilai, sha?" kata temannya.
" Ya.. gitulah!!"
Aku enggak tahan lagi. Justru aku akan mati tidak tenang kalau aku tidak menamparnya sekarang. Aku berjalan mendekati gerombolan Marsha. Plakkk.... satu tamparan keras membekas di wajah marsha.
" Lo, jahat sha. Lo manfaatin Gery!! Lo jahat." Tiba-tiba seperti di dalam bayangan itu, aku melihat wajah Gery di belakang Marsha. Marah. Mata Gery terlihat sangat marah dan menatap benci ke arahku. Air mataku tidak dapat ku bendung lagi. Aku berlari kencang membelakangi Gery. Samar-samar aku mendengar teriakan Gery. Memanggil namaku. Ya pastilah sekarang dia akan memarahi aku. Aku kan sudah menampar wajah kekasihnya.
Raya berlari sekencang mungkin mengarah ke arah seberang jalur kereta api tersebut. Dari arah samping kereta sedang melaju kencang. Raya memejamkan matanya. Ini saatnya... Ini Kematianku.
" Rayaaaaa..." Tangan Raya ditarik oleh seseorang.
 Raya masih memejamkan matanya. Orang itu memeluk Raya.
" Dasar cewek bego!!" Raya membuka matanya dengan kaget. Kenapa Gery disini!!
" Ngapain lo ngejar gue. lo marah kan sama gue!!"
" siapa yang marah sama lo?"
" Ya elo lah. Siapa lagi??"
" Ngapain gue marah sama elo?"
" Kan gue udah nampar Marsha." Gery tertawa keras.
" Kenapa lo nampar marsha?"
" Itu.. itu..."
" Kenapa lo nampar Marsha, Ray?"
" Dia bilang dia pacaran sama lo karena..."
" gue udah tahu!! Yang gue tanya, kenapa lo nampar dia. Kan gue yang berhak nampar dia. Yang dia sakitin kan gue!!"
" Gue.. gue ga tahan ngedengarnya Ger!!"
" Kenapa lo harus ga tahan ngedengarnya.." blush... Wajah Raya memerah!! Gery tersenyum melihat perubahan wajah Raya.
" itu.. itu..."
" Kenapa?"
" Gue suka sama lo Ger!!" Raya menundukkan wajahnya dan menutupi rasa malu di wajahnya.
" Gue juga suka sama lo ray.. Gue sama Marsha udah putus sejak 2 bulan yang lalu."
" hah?"
" Dari awal gue udah suka sama elo, Ray. Makanya gue bela-belain masuk ke kelas yang elo masukin. Masuk di kelompok elo. Ikut ke PTN yang lo masukin."
" Terus kenapa lo pacaran sama Marsha?"
" Itu karena dia minta sama gue sambil mohon-mohon. Gue ga tega. Selain itu, gue juga kepengen ngebuat elo cemburu. Tapi gue gagal!!" Wajah Gery memerah.
" Lalu mimpi itu??" Raya menatap bingung ke dirinya sendiri.
" mimpi apa?"
" Gue mimpi kalau hari ini gue akan mati di tabrak kereta api barusan."
" Dan lo percaya sama mimpi lo itu?" iya juga ya.. kenapa aku harus percaya sama mimpi itu? toh sekarang, aku tidak meninggal.
" Gue.. Alhamdulillah... gue enggak meninggal."
" terus??"
" Terus apa?"
" lo mau jadi pacar gue?"
"  Mau banget Ger.!!"
Yah... itulah sekelebat cerita tentang mimpiku. Mulai sekarang aku enggak akan pernah percaya lagi sama mimpi. Tapi aku akan percaya sama kenyataan. Mimpi itu hanya bunga tidur. Dan mimpiku saat itu adalah mimpi pengawal segalanya. Tapi bukan berarti kamu enggak boleh bermimpi ya.. kamu bebas bermimpi dan bebas mempercayainya atau tidak. Sepanjang itu tidak mengganggu hidupmu.. SELAMAT BERMIMPI TEMAN!!!! :)

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.