Wahai kasih...
Ajarilah aku bagaimana merindu itu..
perasaan seperti apa merindu itu...
bagaimana rasanya..
berkali kau ucapkan akan kemungkinan rasa itu muncul..
namun, tak sedikitpun aku paham maksudnya..

mengapa bisa rindu?
sedang kita bertemu setiap waktu

mengapa bisa rindu?
sedang alam selalu ada bersama kita

mengapa bisa rindu?
sedang Tuhan masih menempatkan kita di dunia yang sama

Entahlah,
rasanya ingin aku memahami bahasa rindu itu.
bahasa yang selalu kau ungkapkan lewat katamu
bahasa yang kau ungkapkan melalui setiap keinginanmu ingin bertemu
bahasa yang kau ungkapkan dengan selalu memperhatikanku

ingin rasanya aku merasakan bahasa rindu itu.
menikmatinya, menyesap setiap tetes keindahan dan sedihnya..

tapi biarlah,
biarlah, jika memang aku tak harus mengerti bahasa itu
bukankah ketika rindu itu datang pertanda bahwa aku akan kehilanganmu?
maka, selama kau masih bersamaku
tak apa..
tak apa aku tak mengerti bahasa rindu itu
biarlah, bahasa rindu itu ku mengerti ketika akhirnya Tuhan memisahkan dunia kita.

Wahai kasih, ajari saja aku bahasa cintamu
agar dapat kubalas setiap inchi cinta yang kau berikan padaku

“Sesungguhnya kaum beriman itu bersaudara”. 

"Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka."