Hinata Umi's Work

Be the Light


"Then, STOP Complaining, and Be the Light That I Ever Described as you.... Did you remember? Too Blight is Bad... So Control your Light and Dont you Ever Enlight other with So Much light... It'll burn them... XD"
- Aki August Phoenix -

Kalimat ini uum dapat dari seorang cowok(?) yang sebut saja dekat dengan Uum. Tenang kedekatan kami bukanlah kedekatan antara seorang pria dan wanita. Entah kenapa Uum yakin sekali dengan hal itu. Mungkin karena dia sudah punya pacar? Atau mungkin juga karena kami tak pernah bertemu? Kedekatan kami murni kedekatan antara seorang sahabat dengan sahabat lainnya.

Wait, tapi bukan itu yang ingin Uum sampaikan di cerita kali ini. Cerita kali ini ini Uum ingin mengangkat apa sih yang dimaksud oleh Aki di kalimat itu. 


Aki selalu bilang ke Uum, Uum adalah cahaya untuk kami. Kami di sini ada empat orang, ada Tyas, Uum sendiri, Iis Erlian, dan Aki sebagai satu-satunya pria gaje di antara kami. Masing-masing dari kami dikasih label sama Aki. Uum dapet label Light atau cahaya. Uum lupa Tyas dan Iis dapet apa, tapi yang jelas Aki menyebut dirinya sendiri Chaoss.

Uum enggak pernah mengerti apa yang dimaksud Aki dengan Light. Uum ngerasa kata itu terlalu berat untuk mendeskripsikan diri Uum. Bayangkan, Uum selama ini mendeskripsikan diri Uum sebagai bulan. Yang ga punya cahaya sendiri, yang selalu butuh bantuan orang lain untuk bercahaya. Yang hanya muncul dan diketahui keberadaannya kala malam menjelang. Dan kini, ada seseorang yang menyebut Uum sebagai cahaya. Itu sejujurnya sangat di luar akal Uum sendiri.

Uum tidak mengerti itu.

Tidak sampai komentar itu muncul dari Aki di suatu status facebook yang Uum lupa waktu itu membahas tentang apa. Uum masih ingat bagaimana perasaan Uum saat membaca kalimat itu. Bingung. Haru. dan... takut. *ini si Aki entah bakal mikir apa pas baca*

Saat Uum membaca kata itu, Uum akhirnya ngerti apa yang dimaksud Aki dengan cahaya. Ya, Uum paham, mengapa beliau bilang Uum cahaya.

Uum sadar, Uum sebenarnya punya cahaya sendiri. Cahaya yang Uum punya, tidak seperti orang lain, masih cahaya yang baru. Cahaya yang belum bisa Uum kontrol. Cahaya itu bisa terlalu terang hingga menyakiti orang lain. Cahaya itu juga bisa terlalu gelap hingga menyembunyikan keberadaan Uum dari penglihatan orang lain. 

Uum yang sadar belum bisa mengkontrol cahaya itu, memilih untuk menjadi bulan yang menerima cahaya orang lain, bukan menjadi cahaya itu sendiri.

Entah si Aki tahu ini apa enggak, kalimat si Aki di atas seolah mengatakan "Jangan takut jadi cahaya, Lo cuma harus belajar, cuma harus sedikit meluangkan waktu untuk bereksperimen." 

Uum mendapat suntikan semangat dari si Aki saat itu. Ya.. kalimat dia membuat Uum harus berpikir lebih. Tapi Uum mulai paham apa yang dimaksud menjadi cahaya sama Aki. Yah... terkadang pelajaran tidak hanya datang dari yang kau temui di dunia nyata bukan?

Thanks, Ki :)

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.