Hinata Umi's Work

[Amazing Krakatoa Trip] Tentang Listrik, Bersyukur..

Hai guys..

Ceritanya Uum pergi jalan-jalan tiga hari ke lampung. Lebih tepatnya sih ke Pulau Sebesi untuk Snorkelling dan tracking Anak Krakatau. Perjalanan kami, iyaa, kamii... Kenapa kami? Karena Uum enggak sendirian :D Uum pergi ke sana bersama tiga puluh lima orang teman Uum, yah.. Walaupun hampir separuhnya enggak Uum kenal >.< Tapi bukan itu yang mau Uum bahas di sini.


Ceritanya Uum udah sampe di puau Sebesi tersebut. Tadinya sih enggak ada yang aneh dengan pulau kecil ini. Pemandangan yang dominan hijau, dengan nuansa gunung, sungguh melekat indah di mata Uum. Tapi bukan Uum namanya kalau jalan-jalan tapi enggak mikirin yang namanya bersyukur.

Tidak adanya keanehan di Pulau tersebut adalah hal yang lumrah. Namun itu tidak berlangsung sebentar. Ada yang benar-benar Uum tunggu di pulau ini. Apa itu? Listrik guys. Listrik. Di awal perjalanan, guide kami atau si penyelenggara perjalanan sudah mengatakan bahwa kami sebaiknya mempertahankan pasokan listrik di baterai hape kami. Kenapa? Karena di sana, di Pulau Sebesi, tidak ada listrik hingga pukul enam sore harinya.

nah ini tempat kami menginap selama di pulau Sebesi. tenang ada 4 kamar kok. 2 kamar untuk cewek dam satu kamar untuk cowok


Sialnya Uum lupa bagian itu, hingga akhirnya hape uum low bat dan mati saat kami menjejakkan kaki di pulau itu T-T. Bayangkan Uum dan teman-teman Uum, tiba di pelabuhan Bakauheni udah pukul lima-an. Itupun kami harus melanjutkan lagi perjalanan ke dermaga Canti sekitar satu setengah jam. Selama perjalanan, yang dilakukan dengan angkot, tentu aja enggak ada yang namanya chargeran. wong Uum naik Angkot. 


ini saat Uum dan teman-teman nyampe di pelabuhan Bakauheni

Dari itinerary yang udah dikasih oleh ketua perjalanan kami si (Roby Suheri). Dapat dipastikan bahwa kami baru akan tiba di penginapan pada pukul 1 siang. Yang berarti, belum ada listrik di sana. Oke, ini masalah. 

Saat tiba di Pelabuhan Bakauheni, Uum ingat bahwa Uum belum bilang ke mama soal perjalanan menyebrangi pulau ini. Walhasil, selama perjalanan dengan hape yang mati ini, Mama sukses khawatir dan panik mendapati anak perempuannya tak bisa dihubungi. Dan seperti biasa, jika mama khawatir maka orang serumahpun ikut bingung. *orz

Ketika kami selesai dari seluruh kegiatan dan kembali ke Pulau Sebesi, di penginapan kami, Uum langsung saja mengecas Hape tanpa menghidupkannya. Karena sudah terlalu lelah. Lupa pula Uum bahwa Uum belum mengabari mama. Jadilah mama panik to the max. Malamnya saat akhirnya Uum terbangun dan mengecek Hape, saat itulah mama marah besar. Ngamuk-ngamuk, bukan karena trip-nya, tapi karena hapenya yang mati. Beliau khawatir sama Uum.

Dari sini Uum belajar satu hal. Uum bersyukur berat. Bersyukur karena Uum tinggal di tempat yang full listrik. Yang listriknya bisa menjamah daerah kami. Coba Uum tinggal di tempat seperti Pulau Sebesi itu, Uum mungkin udah stress. Bayangkan di pulau Sebesi itu, penduduk baru dapat menikmati listrik setelah jam 6 sore. Uum mana bisa tidur malem-malem. Takut. Ga bisa deket-deket dengan komputer. hiks

Uum juga belajar bersyukur, Uum dapat melihat dengan jelas segala hal yang ada di lingkungan Uum saat malam hari datang. Jika tidak, Uum tak tahu apa yang terjadi pada Uum. mungkin kembali ke jaman dulu kali ya, hidup pakai lampu teplok/semprong XD

Yah, setidaknya Uum belajar banyak, banyak banget hal berharga dari jalan-jalan ini. :D

Last, always end it with a quote, 

"You know exactly what happened around you if you give a little time to see, what's there and there." 
-Umroh Machfudza Sihaloho-

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.