Hinata Umi's Work

Perpustakaan Ayah.. #StupidThingsHappened

Aku adalah gadis pecinta buku. Ini semua tidak jauh-jauh atas adanya andil dari ayah dan mama yang kebetulan memang pecinta buku juga (walaupun jarang punya sih xD). Dari kecil sama ayah udah dibiasain baca buku. Berhubung ayah adalah orang yang seneng banget sama buku politik, waktu kecil entah kenapa suka banget sama buku-buku itu (yang akhirnya membuatku terlihat lebih tua 3 tahun dari umurku sebenarnya. -_-). Mungkin karena aku merasa tertantang melihat bukunya pada tebel-tebel kali ya. Ga tahu deh.. 
Kebetulan saat itu, ayah punya perpustakaan nyebar di rumah. Kenapa nyebar? Jadi kalau orang lain punya perpustakaannya di satuin di satu ruangan dan dikhususin, kalau ayah perpustakaannya menyebar ke seluruh rumah. wkwkw.. Dulu itu keluargaku enggak punya perpustakaan khusus. Adanya lemari Buffet yang dijadiin tempat buku dadakan sama ayah. XD 
Buku-buku yang ada disana, murni buku-buku ayah semua. Ada 3 buffet di dalam rumah, tiga-tiganya isinya buku ayah. Tiap bulan ayah selalu beli buku dan ditaruh di buffet-buffet itu. Mulai dari buku yang penting abis, sampe yang super duper ga penting ada disana.
Ga berapa lama, kami-pun dibeliin masing-masing satu rak buku buat di kamar. Karena kami tiga bersaudara jadinya ada tiga rak buku. Jadi ayah kepengen kami punya Library corner sendiri di dalam kamar. Berhubung saat itu buku yang kami punya cuma buku sekolah, jadi rak-rak itu terlihat sangat kosong. Kan sebel gitu ngeliat rak buku tapi ga ada bukunya. XD mau beli harus ngumpulin uang jajan dulu. Jadi baru bisa beli buku sekitar sebulan sekali.

Dan insiden-pun dimulai....

Ayah punya kebiasaan buruk yaitu beli buku tapi enggak dibaca. Abis beli, masukin aja tuh buku ke dalam buffet bersama plastiknya. Nah... kebetulan, aku tipe yang paling ga tahan liat buku baru. Walhasil, tiap ayah masukin buku ke lemari, malamnya aku akan mengendap-ngendap ngambil bukunya, ngebuka sampulnya dan ngebaca tuh buku sampe abis. Selesai baca, bukunya aku taruh di rak bukuku sendiri. XD

Itu hanya awalan...
Belakangan aku kehabisan buku baru yang bisa dibaca. Ayah mulai jarang beli buku. Aku depresi. Mulai deh tuh buku-buku ayah yang udah lama-lama aku lalap juga. Dari novel (entah kenapa ada novel disitu, mungkin punya mama), sampe buku filsafat, kubaca. Sama nasibnya seperti buku lainnya, abis dibaca, bukunya uum taruh di rak buku uum sendiri.

Dan ada yang aneh....

Ayah mulai curiga, buku-bukunya dari hari ke hari  makin dikit. Ayah sering nanya sama mama, tapi ayah enggak pernah nge-cek ke kamar anak-anaknya, alhasil aku aman. Ga ketahuan kalau buku-buku itu aku yang baca. XD

Lalu, masalah-pun muncul...

Ayah panik. Saat itu ada sebuah buku yang baru dibelinya sehari sebelumnya untuk ngerjain tugas S2, raib entah kemana. Padahal deadline tugasnya tiga hari lagi. Seharian ayah ngebongkar mobil, tas, buffet cuma untuk menemukan buku itu. Dan sekali lagi, ayah ga ngecek ke kamar anak-anaknya, sedangkan saat itu aku sedang bersekolah, jadilah ayah paniknya menjadi-jadi. (Kata mama, ayah mondar-mandir di dalam rumah udah kayak setrikaan sambil berkeringat.)

Dan Akhirnya...

Aku pulang sekolah dengan menatap bingung ke arah ayah yang masih mondar-mandir kesana kemari nyari bukunya. Setelah mengganti baju dan makan siang(sambil tetap bingung ngeliatin ayah, yang tumben ada di rumah jam 2 siang, yang masih mondar mandir ga jelas) aku nanya sama mama. 
Aku : " ma, ayah ngapain sih?" menatap ayah yang ngebongkarin buffet entah ke yang berapa kali.
Mama : " nyari buku."
Aku : " buku apa?" perasaanku mulai enggak enak.
Mama : " buku kuliahnya, ada tugas dari kampusnya, trus kemarin ayah beli buku buat ngerjain tugas. Bukunya masih disampul. Katanya tadi malam ditaruh di Buffet. Tadi siang ayahmu mau ngerjain, trus bukunya ga ada."
Aku : " judul bukunya apa ma?" wajahku pucat pasi.
Mama : "entah. Bang judul bukunya apa?" mama akhirnya bertanya pada ayah. Aku menatap ayah yang terlihat lemas.
Ayah : " Manajemen Pendidikan Politik." 

Jduarrr... Jduaarrr... Jduarrrr.. 

Itu buku yang tadi malam aku ambil dari buffet ayah. Aku memantapkan hati dan menenangkan jiwa saat ingin memberitahukan ke ayah buku itu ada di kamarku.
Aku : " Yah, bukunya ada di Sari." (dirumah aku dipanggil Sari). Ayah menatapku dengan wajah antara marah dan perasaan lega.
Aku berjalan ke kamar hendak mengambil buku, ayah dan mama mengikutiku ke kamar, dan ketahuanlah sudah kebiasaanku selama ini. Terpampang jelas di depan mata mama dan ayahku buku-buku itu ada di dalam kamarku. Mama langsung ketawa melihat semua buku yang selama ini dicari ayah ada di kamarku. Sementara ayah, ekspresinya sulit diartikan.

Sejak saat itu...

Ayah memutuskan untuk membuat ruangan perpustakaan khusus di rumah. Kalau mau baca buku yang ada disitu syaratnya gampang, tinggal ambil dan kembaliin lagi setelah selesai baca. XD
Dan setiap kali ayah kehilangan bukunya, tanpa pikir panjang ayah akan ke kamarku dan entah kenapa selalu menemukan buku yang dicarinya disana. XD

Itulah sepenggal kisahku yang akhirnya membuat perpustakaan di dalam rumahku berdiri dengan gagah. wkwkkw

And the last word today is :
" Books changes my world, from dark to bright."


P.S. : Saat ini aku sedang berusaha membuat online library untuk peminjaman buku jarak jauh :D Doain ya biar selesai :D


Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.