[About Me] Nostalgia Bikin Gila
"Otak manusia itu, Um, luas banget. Seluas alam semesta. Apa yang terjadi di dunia kita, tidak sepenuhnya kita lupakan. Dengan trigger yang cukup, kita akan mampu mengingatnya kembali."
--Cindy Rahman Aisyah.
***
Hari ini aku melakukan hal bodoh. Kukira dengan memutar kembali lagu-lagu lama favoritku semasa SMA, aku akan dengan gampang menuliskan kisah Disha-Bian-Azis yang sudah menumpuk di draft sekian lama. Tapi, setelah memutar lagu Ungu, tanganku malah melakukan hal yang kurang ajar.
Stalking.
Stalking orang-orang yang kupikir sudah kulupakan sampai bersih. Aku kira aku sudah tidak lagi ada rasa apa-apa jika pun mereka muncul lagi di hadapanku. Ternyata aku salah.
Masih ada yang ... belum bisa kulupakan dengan baik. Aku benci mengakui ini, ternyata hatiku belum semove-on itu. Pada orang yang pernah menyakitiku, aku masih merasakan marah. Pada orang yang pernah mencintaiku aku masih merasakan gelenyaran aneh. Pada orang yang pernah kucintai aku masih merasakan perasaan tertarik, dan pada orang-orang yang pernah meramaikan hidupku aku masih merasa rindu.
Ini menarik sekaligus membingungkan.
Dulu kalimat kutipan di atas, yang diucapkan oleh temanku Cindy itu, tidak kupercayai. Rasanya aneh mengetahui bahwa semua kejadian dari kita bayi sampai kita dewasa masih bisa kita ingat dengan baik. Bayangkan saja, satu tahun kita hidup kita menghabiskan 365 hari. Kalikan dengan umur, sudah berapa ribu hari yang kita dapat? Dan, dalam sehari itu ada puluhan peristiwa di sekitar kita, baik itu melibatkan kita atau tidak.
Sebanyak apa kejadian yang terekam di memori otak kita?
Mengerikan bukan?
Yang lebih mengerikan lagi adalah puluhan hingga jutaan memori itu, terekam sepenuhnya di otak kita, menunggu untuk dipicu dan terputar secara otomatis. Misalnya, kamu pernah menumpahkan air yang membuat tubuhmu basah dan dikira buang air kecil di celana. Atau misal lainnya, kamu pernah tidak sengaja menarik perhatian seorang pria yang membuatmu tidak bisa lepas darinya hingga saat ini.
Memori ini bsia muncul kapan saja. Saat kamu sedang berjalan-jalan ke tempat-tempat familier. Di kasusku, pemicunya adalah lagu-lagu populer Indonesia di tahun 20-an.
Alhasil, selama seminggu setelah hari apes itu terjadi, aku jadi mulai sering stalking. Itu membuatku tidak produktif.
Well, lesson learned.
Tags:
about me
0 komentar
Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.