Hinata Umi's Work

Adi dan Bunda #1 : Bunuh Kafir Itu Halal

"Bunda, Adi mau nanya sama bunda..." ucap anakku yang berumur 5 tahun dengan riang kala ia akhrinya sampai tiba di rumah sehabis pulang sekolah.

"Apa itu nak?" aku menatap heran wajah polos dengan kening berkerut yang ditunjukkan. Matanya membesar dan bibirnya mengerucut. Sungguh, rasanya gemas ingin sekali tangan ini menarik bibir mungilnya itu.

"Bunda, kata bunda, kita tidak boleh membunuh kan bunda?" ujarnya lagi. Ia menatap serius wajahku yang berhadapan dengannya.

"Iya sayang, lalu?"

"Bunda juga bilang, kalau kita harus bisa menerima perbedaan orang lain."

"He eh... iya..." Aku sedang berusaha menerka, arah pertanyaan Adi padaku.

"Terus kata Bunda juga, kita harus menghormati dan juga menyayangi siapa saja, baik itu muslim maupun non-muslim."

"Iya, nak..."

"Tapi bunda, kenapa kata bu guru, membunuh orang kafir itu halal untuk muslim?"

Aku terhenyak dengan pertanyaan itu. Rasa sedih bercapur kesal muncul di saat yang bersamaan. Betapa pemahaman membunuh yang salah telah ditanamkan pada anak usia 5 tahun tanpa bimbingan.

"Nak, ingat sayang, Islam itu agama yang damai. Kita tidak boleh membunuh! Membunuh yang boleh itu adalah ketika kita dalam keadaan terdesak."

"Terdesak yang seperti apa bunda?" Sungguh aku bersyukur di karunia anak seperti Adi yang masih mau mempertanyakan kembali informasi yang baru saja didapatnya.

"Seperti saat bila nyawamu terancam, atau membela diri. bahkan pada keadaan tersebutpun kau masih harus menghindari membunuh, Sayang."

"Oh, jadi kita lebih baik tidak usah membunuh ya, bunda?"

"Iya sayang."

"Baiklah bunda! Adi ga mau bunuh orang sembarangan. Adi ingin kita jadi umat yang berkah." ucapnya dengan riang dan terdengar lega.

Sungguh, aku bersyukur buah hatiku tak mentah-mentah menerima perkataan gurunya itu. Kalau saja buah hatiku menerima informasi itu mentah-mentah, apa kabar teman-temannya yang non-muslim. Agama ini cinta damai. Agama ini bukan agama brutal. Ah~ bagaimana dengan anak yang lainnya... Semoga mereka segera mendapatkan pemahaman mengenai hal ini, ya Allah.

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.