Hinata Umi's Work

Katanya...

Katanya, 
mencintai itu, dalam diam saja.
Agar ketika ternyata perasaan itu tak terbalaskan, kita tak perlu menutup muka untuk menyembunyikan rasa malu.
Bukankah cinta itu memang malu-malu?



Katanya,
mencintai itu... dalam diam saja.
Agar kita tak perlu merasa risih ketika bertemu. Agar tak ada ledekan usil dari teman sebaya yang ingin ikut campur urusan kita.
Bukankah seringnya ledekan usil ini mempersatukan?

Katanya,
mencintai itu... dalam diam saja.
Agar tak ada rasa enggan untuk bertemu, atau bercakap, atau berdiskusi, atau yang lain sebagainya.
Bukankah terkadang enggan dan risi ini yang memperjelas keadaan?

Katanya.. katanya.. katanya.
Lalu katamu kapan? Lalu kataku kapan? Lalu kata kita kapan? Mengapa urusan kita harus menjadi urusannya bukan urusan-Nya?
Kenapa kita hanya melihatnya dari satu sisi?


Jika mencintai dalam diam saja
kapan kamu tahunya?
Bukankah aku dapat menyampaikannya?

Jika mencintai dalam diam saja
kapan aku tahunya?
Kau dan aku bisa bersikap seolah tak ada rasa.

Jika kita diam saja
kapan kita bisa bersama?
Menunggu kematian menjemput? Atau di Surga? Yakinkah kau ada Surga untuk kita?


Bukankah Ia yang sebaik-baiknya pengatur segala hal yang ada di langit dan di bumi? Lalu mengapa harus percaya kepadanya dibanding kepada-Nya? Kita yang punya rasa, mengapa dia bukan Dia yang mengurusi?
Memangnya dia siapa dibanding Dia?

Wahai, lakukanlah apa yang kau percayai benar. Lakukan sesuatu. Jangan berhenti. Jika kau berhenti, kau tidak akan mendapatkan apapun. Jika kau mundur, kau tidak akan tahu ada apa di depan. Jika kau diam, kau tidak akan belajar apapun. Jika kau di situ saja, selamanya kau akan di situ saja. Jika kau tak melakukannya, selamanya kau akan menyesali keputusanmu. 
Pergerakanmu tak akan pernah sia-sia. 

Kalau saja... kalau saja waktu itu.. andai saja.. andai saja waktu itu... jika saja... jika saja waktu itu..
Pertanyaan bodoh bukan?

Ah~~
Kau terlalu banyak berpikir~

Catat ini! Jodoh selalu menemukan jalannya. Ada yang datang dengan diam, ada yang datang dengan berisik. Ada yang datang dengan cepat, ada yang datang dengan lambat. Ada yang datang dengan indah, ada yang didahului dengan kenangan buruk. Ada yang didahului dengan ingin, ada yang didahului dengan enggan. Ada yang diawali dengan perjodohan, ada yang diawali dengan hubungan. Ada yang didahului dengan pertemuan, ada yang didahului dengan dipertemukan. Ada yang karena cinta, ada yang karena benci. 
Semua ada jalannya sayang~

Tak ada yang tahu, seperti apa awal mulanya. Tak ada yang tahu pula seperti apa akhirnya. Yang penting berusahalah. Dengan sebaik-baiknya usaha yang bisa kau lakukan. Sisanya, biar Dia yang mengatur, bukan dia. Ingat saja, selalu ada alasan mengapa seseorang datang dan pergi dari dalam hidupmu.
Pilihan terletak di tanganmu, selalu begitu.

Kita, bukan Penentu Nasib seperti-Nya. Jadi, berusahalah~
Lagipula, jika aku memilih untuk mencintaimu, aku akan mencintaimu dengan caraku~

Tags:

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.