Hinata Umi's Work

[REVIEW MOVIE] BRAVE : I Don't Know Bear's Language

"You know, some say that Will-o'-the-Wisp will lead you to your fate."

- Permaisuri Elena -

Kau tahu? Hal yang paling sulit dalam hidup ini adalah melawan keinginan orang tuamu sendiri. Tidak usah mengambil contoh dari jauh, Uum sendiri mengalaminya. Banyak hal di dalam hidup uum yang harus Uum relakan demi mereka. Demi kebahagiaan mereka. Walaupun begitu, bukan berarti Uum menyerah untuk semua hal. Ada beberapa hal di dalam hidup Uum tidak ingin Uum relakan meski itu untuk orang tua Uum sendiri.

Nah, dari sinilah cerita berawal.

Kisah yang menceritakan tentang seorang putri bernama, Merida. Putri dari klan Dunbroch di Scotlandia. Sang Putri sangat menyukai kegiatan memanah. Hobi itu ditekuninya sejak ulang tahunnnya yang kelima di mana sang Ayah, ketua dari Klan Dunbroch, memberikan hadiah sebuah busur dan anak panah padanya.

Sayangnya, berlawanan dengan Putri Merida, sang Ibu, Permaisuri Elena dari klan Dunbroch, sangat tidak menyetujui ide tersebut. Bagi sang Ibu, seorang putri harus berlaku selayaknya seorang putri. Tidak bertindak gegabah, tidak bertindak sembrono, selalu bersikap anggun dan penurut. Dan sudah tentu, tidak hobi memanah. Yang mana, sangat bertolak belakang dengan pribadi Putri Merida.

Semuanya masih bisa ditangani dengan baik oleh putri Merida sampai pada saat surat itu datang ke tangan ibunya. Surat perjodohan dari klan lain yang menjadi sekutu dari klan Dunbroch.  Merida sangat menolak perjodohan ini. Namun, ia tidak punya pilihan lain selain mengikuti keinginan ibunya, Sang Permaisuri. 

Ketika hari yang ditentukan tiba, Merida menemukan celah, menemukan celah yang dapat menyelamatkan dirinya ketika sang ibu berkata bahwa siapa yang dapat menikahi anak gadisnya adalah seseorang yang mampu memenangkan tantangan dari sang Putri. Di situlah Merida berdiri dengan semangat mengatakan bahwa calonnya harus bisa memanah. Inilah yang menjadi sumber masalah utama bagi baik Merida maupun ibunya, Elena.

"I think you would see if you could just..." Ucap permaisuri Elena pada suaminya.
"I think you would understand if you could just..." Ucap Merida pada kudanya

"-- listen." Ucap keduanya bersamaan.

- Putri Merida dan Permaisuri Elena -

Kalimat itu adalah kalimat yang diucapkan keduanya sehari sebelum pertemuan besar antar klan yang akan dijodohkan dengan Merida. Lalu ketika akhirnya pertemuan dilakukan, Merida melakukan sesuatu yang sangat dibenci oleh ibunya, di depan semua Klan dan mempermalukan tidak hanya sang Permaisuri dan Raja, namun juga seluruh ketua klan yang lainnya. Mendapatkan poin terbesar memanah dibanding seluruh calon suaminya.

"You were never there for me! This whole marriage is what you want. Do you ever bother to ask what I want? No! You are trying to tell me, what to do, what not to do, trying to make me be like you! Well I am not going to be like you!"

- Merida, ketika marah pada Ibunya -

Yup, itu quote terbaik sepanjang film untuk Uum. Setelah itu, Merida dan ibunya bertengkar hebat. Merida lari ke gunung dan menemukan peri yang selalu menjadi mitos di dalam cerita klan mereka. Peri yang akan menunjukkan jalan ke masa depanmu. Mengikuti nalurinya, Merida mengikuti jejak sang peri dan menemukan gubuk tua yang dimiliki oleh seorang penyihir. 

Berbekal pengetahuannya tentang sang Peri, Merida meminta ramuan untuk mengubah masa depannya kepada sang penyihir. Lalu apa yang terjadi ketika ramuan itu bekerja? Semua berada di luar kehendaknya! 

Film ini, untuk Uum yang sudah terbiasa dengan kejutan-kejutan unik dari film buatan Disney, terasa sedikit biasa saja. Kurang wah untuk film yang memenangkan berbagai penghargaan di Holywood sana. Tapi untuk film yang akan ditonton anak-anak, cerita ini sangat bagus. Banyak perlajaran berharga yang Uum ambil dari cerita ini.

"Fate will change by mend the bond torn by pride."

- Penyihir -

Yup, selama masih ada pride di sana, maka takdirmu tidak akan pernah berubah. Kau tahu apa yang paling mudah merusak sebuah ikatan? Harga diri. Pada dasarnya, harga diri itu penting. Karena harga diri sebenarnya membantu kita untuk berusaha lebih dan tidak mudah menyerah pada keadaan. Namun, ketika harga diri itu tidak dikelola dengan baik maka ia akan merusak apapun yang ada di sekelilingnya. Harga diri yang terlalu tinggi akan membuatmu kehilangan sesuatu yang sangat penting bagimu. 

Pelajaran penting lainnya yang Uum sadari adalah, masalah dalam hubungan antara manusia dengan manusia saat ini pada dasarnya hanya satu, tidak saling mendengarkan. Kalau saja Merida mau mendengar apa yang ibunya katakan. Kalau saja ibunya mau mendengar apa isi hati Merida sesekali saja dan tidak memaksakan kehendaknya sebegitunya. Masalah mereka akan selesai sehari sebelum pertemuan antar klan atau malah dari jauh hari. Bagaimana sih perasaanmu ketika tidak didengarkan orang lain? Bagaimana sih perasaanmu ketika menjadi seseorang yang harus menuruti apa yang orang lain inginkan terus menerus? Lelah. 

Lalu, kita tidak akan pernah bisa menjadikan orang lain seperti diri kita. Karena setiap orang memiliki takdir yang berbeda-beda. Jalan yang berbeda. Pemikiran yang berbeda. Latar belakang yang berbeda. Walaupun Merida memiliki ibu yang luar biasa anggun, bukan lantas lalu ia bisa menjadi seanggun ibunya. Walaupun Merida memiliki ibu yang luar biasa elegan, bukan lantas lalu ia bisa menjadi se-elegan ibunya. Semua orang memiliki karismanya masing-masing. Semua orang memiliki titik cantiknya masing-masing. Semua orang memiliki titik tampannya masing-masing. Hanya masalah waktu hingga ada seseorang yang menyadari hal itu, bukan?

Satu yang menarik untuk Uum catat (kembali), yang sebenarnya sudah Uum ketahui dari dahulu kala adalah, berbicaralah, ungkapkan pendapatmu jika kau ingin didengar. Sesuatu yang menarik bukan? Tapi sampai detik ini, Uum sendiri tak bisa melakukannya. Lebih tepatnya, Uum tak berani melakukannya. Keberanian untuk berbicara untuk Uum sendiri masih berada jauh dari genggaman tangan. Untuk apa berbicara jika akan menyakiti hati orang lain?

Pelajaran terakhir yang Uum dapat dari film ini adalah takdir tidak akan berubah hanya dengan keajaiban. Lihatlah, bahkan ramuan dari si penyihir pada dasarnya tidak merubah takdir dari Merida dan ibunya. Usaha keduanyalah yang merubah takdir. Usaha untuk saling mengerti. Usaha untuk saling mengenal dunia satu sama lain. Itulah yang merubah takdir mereka. Keajaiban hanya membantu. Apakah itu berhasil atau tidak, tergantung seberapa besar usaha mereka. 

Uum sendiri merekomendasikan film ini untuk orang-orang yang merasa ragu sama apa yang mereka ambil. Film ini juga direkomendasikan untuk anak-anak berumur 5-17 tahun. Direkomendasikan juga untuk yang suka sama film dengan cerita ringan. 

Nah, sebagai hadiah mungkin ini Uum kasih spoiler dikit :)

"...Listen."

Lihat nih, rambut gue.. keren kan~~

I saw a Wisp~

Mom, just calm, and Listen!

Tags:

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.