"Dan ketika bumi berputar pada porosnya. Dan ketika kehidupan berjalan dengan seimbang. Dan ketika matahari, bumi dan bulan tidak menentang kodratnya. Keindahan inikah yang membuatmu lalai, Um?"
- Murobbi pertamaku, Kak Fida -
Kalimat itu pertama kali terucap oleh bibir seorang wanita perkasa yang kini tak tahu di mana rimbanya. Aku pertama kali mengenalnya saat kelas 1 SMA. Di Medan tentu saja. Itu pertama kalinya aku mengenal dunia tarbiyah. Dunia yang dijauhkan dariku karena memang kondisi pada saat itu sangat tidak memungkinkan bagi seseorang untuk belajar dan membuat majelis keilmuan. Majelis keilmuan islam terutama. Kondisi masyarakat masih paranoid dengan sistem pemerintahan orde baru yang 'menghabisi' semua kegiatan-kegiatan yang dianggap 'memberontak'. Tak terkecuali orang tuaku.