Seorang teman saya... saya ingat sekali sewaktu kami bersekolah di SMP yang sama ia dengan bangganya mengatakan...
D : " um... aku ingin jadi dokter."
U : " serius? Kerennnn... "
D : " iya um. Aku pengen orang2 seperti aku bisa berobat. Banyak orang
ga punya di Indonesia ini. Aku pengen mereka bisa berobat dengan layak."
U : * menatap terharu temanku tersebut*
Sekarang karena keterbatasan biaya
dia ga bisa lanjut kuliah kedokteran. Dia hanya bisa lanjut sekolah
kebidanan dan sekarang udah buka praktek di rumahnya. Sumpah aku bangga
dengan cita-citanya itu. Hanya satu yang kusayangkan. Niatnya nenolong
orang lain... berganti menjadi orientasi untuk mencari kebutuhan hidup.
Yah... UANG. Kebutuhan hidup yang makin meningkat saat ini memaksanya
melupakan mimpinya. Dia punya anak kecil yang butuh biaya untuk sekolah.
Suaminya hanya seorang buruh di pabrik yang gajinya hanya cukup untuk
makan mereka. Haruskah uang mengubah nurani dari setiap orang?