Hinata Umi's Work

Adakan Yang Tidak Ada Doong...

Dulu sebelum kami sekeluaraga hidup berkecukupan, kami sekeluarga hidup sederhana. Yang penting bisa sekolah, yang penting bisa makan, yang penting bisa melanjutkan hidup. Hanya itu yang selalu dikatakan mama kepada kami. 

Sayangnya, uum lahir jadi anak yang berbeda dari kedua adik uum. Ketika Fahmi dan Ulfa adalah anak yang nurut sama kata 'enggak'-nya mama, uum... keras kepala. Uum ini anak yang banyak maunya. Uum ingin punya semuanya. Apa yang orang lain punya Uum juga ingin punya. Uum rela membombardir mama untuk nanya permintaan uum udah ada apa belum. Uum tega maksa mama dan ayah untuk beliin apa yang uum mau.


Mungkin mulai bosan karena terus-terusan Uum berondong dengan pertanyaan "ma, kapan kita beli ini?", " Kapan kita beli itu?", atau "ma, Sari mau ini..", akhirnya mama mengelus kepala uum dan lihat uum dalam. Uum jadi takut, hanya saja saat itu mama ga marah, mama malah bilang ke uum dan adek-adek uum.

" Bagus kalau Sari banyak maunya. Karena orang yang banyak maunya itu kreatif dan bisa hidup di segala kondisi. Tapi orang yang banyak maunya itu ga bakal dapat yang dia mau selama dia mengharapkan apa yang tidak ada. Orang yang banyak maunya akan mendapatkan apa yang dia mau jika dia MENCIPTAKAN yang dia mau dari apa yang ia punya. Hal itu yang nantinya akan membuatmu mampu bertahan hidup di manapun kamu berada nak. "
hmm... sejak saat mama bilang hal itu ke uum, mulailah uum berubah persepsi. Pelan-pelan sih ga langsung. Mengadakan sesuatu yang ga ada dari yang uum punya. Uum ingat waktu itu uum kelas 4 SD. Saat uum mulai lebih banyak lagi maunya karena semua orang disekitar uum punya yang uum ga punya.

Saat itu musim banget Boneka Barbie. Mungkin masih pada inget gimana boneka itu jadi primadona mainan anak perempuan zaman kita. Nah seiring berkembangnya boneka itu, maka berkembang juga usaha jahit baju boneka Barbie itu. Uum mulai iri lagi sama temen-temen uum yang Barbie-nya ganti-ganti baju terus.

Uum mikir gimana caranya biar bisa punya baju Barbie juga. Akhirnya, uum minta sama mama untuk ngajarin uum jahit. Berbekal jarum jahit, benang dan kain sisa baju yang enggak kepake lagi, uum mulai pelan-pelan ngejahit baju untuk Barbie punya uum dan Barbie punya adek uum. Hasilnya... uum punya bermacam-macam jenis baju Barbie aneka warna. PUAS banget waktu itu. Karena uum buat sendiri dan temen-temen uum pada beli. Uum cuma ngeluarin uang 500 rupiah buat beli benang sama jarum, mereka?

Setelah kejadian itu, uum mulai iri lagi sama temen uum yang punya tempat pensil yang ditaruh di atas meja. Tahu enggak? Nah, saking irinya, uum berencana untuk ngebuat hal itu juga. Tahu uum buatnya dari apa? dari botol Aqua yang sering dibuang sama mama. Uum minta satu. Berbekal lem dari ayah dan cat sisa dari nge-cat jendela, uum ngebuat tempat pensil-nya. Tapi uum kecewa. Hasilnya ga terlalu bagus. Tiap pensil dan pulpen uum taruh disitu, yang terjadi Aqua-nya jatuh karena keberatan. Nah.. uum tanya sama ayah gimana caranya supaya Aquanya ga jatuh, trus ayah bilang " kasih batu nak di dasarnya.". Terus uum cari deh batu kerikil di luar rumah yang sama ayah langsung dipernis biar warnanya mengkilat terus ditaruh di dasar tempat pensilnya. Waaa... senang banget uum akhirnya karena bisa buat sendiri, dibantuin ayah lagi buatnya.

Nah dari sini uum bisa ambil kesimpulan, kita itu keseringan mengharapkan apa yang enggak ada untuk menjadi milik kita. Padahal sebenarnya kita bisa memanfaatkan apapun yang ada di sekitar kita untuk menciptakan apa yang kita inginkan. Kuncinya cuma satu, Buka mata kita! Buka Kretifitas Kita! Kalau udah, InsyaAllah kita bisa dapat apapun yang kita mau :D

Share:

0 komentar

Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.