Harta
Sebentar lagi aku menikah.
Dalam hitungan bulan, aku akan dijemput.
Itu hanya sebentar, kata mereka.
Untukmu akan terasa lama, kata yang lainnya.
Aku tidak mengerti.
Bagiku, waktu adalah waktu.
Dengan atau tanpa pernikahanku, ia akan tetap berlalu.
Mungkin, aku sedikit dingin.
Hangatnya, hilang entah kemana bertahun-tahun lalu.
Waktu yang kini tersisa, ingin kupenuhi dengan terwujudnya mimpiku.
Dengan begitu, suatu saat nanti, aku akan dengan bangga berkata pada kalian,
"Waktu yang katanya sebentar sebelum pernikahanku, waktu katanya lama itu, adalah salah satu waktu yang kujadikan harta hidupku."
Tags:
puisi
0 komentar
Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.