[BOOK REVIEW] Forever Sunset - Stanley Meulen
Halo guys... udah satu bulan ya kira-kira uum enggak posting disini lagi. Jadi berasa agak sungkan nih sama kalian. Jadi ceritanya bulan ini uum kerjaannya ngoding mulu. mulai dari ngoding tulisan sampe ngoding beneran(yah if you know what I mean). Uum juga mulai bekerja pada salah satu penerbitan yaitu MOKA Media sebagai reviewer naskah mereka. Dari pekerjaan ini uum banyak banget dapet pelajaran berharga tentang menulis. Oke, Enough cerita tentang uum-nya, takutnya malah kepanjangan nih cerita.
Jadi, cerita punya cerita, minggu lalu (tepatnya minggu, tanggal 16 maret 2014) Moka Publisher mengadakan launching tiga buku mereka, yaitu --> Forever Sunset (By kakak Stanley Meulen), Oen Makin Konyol (By kakak Medz), dan Galuh hati (By kakak Randu). Usut punya usut uum akhirnya mendapatkan buku gratis milik kakak Stanley yaitu, Forever Sunset >.< kyaaaa........
Karena dapetnya gratis, rasanya ga fair aja untuk penulisnya kalau uum enggak bikin review tulisan ini >.<
oke mari kita mulai Review uum tentang Forever Sunset >.<
Judul : Forever Sunset
Nah ini tampak depan dari Cover-nya, Lucu ya >.< |
Penulis : Stanley Meulen
Penerbit : Moka Publisher
Editor : Sa Sapuroh
ISBN : 979-795-804-3
Genre : Fiksi Romance, Teenlit
Halaman : 372
Harga : Rp. 58.000,00
Jadi, novel ini berkisah tentang cinta seorang Zora -seorang pemuda yang mencintai surfing, sunset dan Dinda- yang tidak disetujui oleh orang tua kekasihnya, Dinda -seorang pemudi cantik nan polos dari keluarga ningrat, pacar Zora- yang hanya melihat calon suami anaknya dari bibit, bebet dan bobot. Setelah empat tahun menjalin cinta, keduanyapun harus menghadapi kenyataan cinta mereka terpisah. perpisahan ini menjadi awal dari segala hal yang akan terjadi di kehidupan mereka. Kesedihan, penyiksaan, kesepian, kerinduan, keempatnya mewarnai kehidupan mereka berdua yang sudah hancur. Namun dibalik semua itu, masih ada harapan akan munculnya kembali cinta yang harusnya selalu ada untuk segenap hati mereka berdua yang merindu.
Biar bikin kalian semua tambah pengen nih uum cantumin beberapa quote menarik di dalam cerita ini : *evillaugh*
" Din, setelah hari ini, aku berharap akan kembali sunset bersama kamu, di sini, di Bali. Dan aku ingin setiap sunset datang, itu berarti kamu. Dan hanya dengan kamu aku ingin melihat matahari terbenam lagi." - Zora to Dinda (page. 41)
" Bagaimana ya, Zor. Kalo menurut aku sih, itu sah-sah saja. Tidak ada yang salah kalau kau tetap menjaga hatimu untuk dia. Karena suatu hari nanti, aku percaya, cinta yang tetap tersimpan di hatimu itu akan ada yang mencarinya. Suatu hari nanti, si pemilik asli daari hatimu akan datang mengambilny. Karena dia tahu, cinta miliknya sedang tersimpan di hatimu. Begitu, Bos!" - John to Zora (page.227)
" Bukan, Zor. Bukan kamu yang menemukan aku. Tapi akulah yang menemukan kamu. Janji kita yang tertinggal itu yang telah membawa aku menemukan kamu sekarang." -Dinda to Zora (page. 320)
" Sayangku, hapuslah air matamu. Jangan bersedih lagi. Tunggulah aku di pinggir pantai pada saat matahari akan terbenam. Dan, kita akan menari dalam dekapannya.
Dalam gulungan ombak kita akan menari.
Dan dalam gulungan ombak juga aku akan pergi
Tapi cintaku akan tetap bersinar bagimu ketika esok datang, kala sang mentari terbit di bumi Timur.
Untuk wanita yang paling aku sayangi di muka bumi ini... My Forever Sunset." - a letter from Zora to Dinda ( page. 370)
Nah, uum mau komentar dulu nih sebelum uum kasih last word untuk review-nya. Cuma satu poin sih yang mau uum komentarin, karena masalah plot, penokohan sama setting cerita uum enggak ngerasa ada sesuatu yang perlu dikomentarin #apadeh ini. Klimaks. That's the biggest part that every novel must have but most of them doesn't give much attention about it!
Satu-satunya bagian yang bikin uum ngerasa kurang pol di novel ini cuma dibagian konflik. Entah kenapa berasa kurang dapet aja >.< ga dapet feel klimaks-nya. #ampuuunn kakak Stanley. Bagi uum, klimaks adalah bagian terpenting yang bisa membuat sebuah novel itu bisa jadi bagus apa enggak. Mungkin bisa jadi saran tambahan buat kakak Stanley, biar bisa di next novel-nya klimaks-nya dibikin menggelegar. wkwkwk
Bukan uum namanya kalau bisa berkoar-koar tentang minus dari novel tapi enggak bisa berkoar-koar soal plus-nya. Wahai kakak Stanley, terima kasih karena dirimu berhasil membuat saya jatuh cinta untuk kedua kalinya. Tokoh Zora benar-benar membuat saya kagum dan entahlah merasa (mungkin) tertarik sama tokohnya yang super setia. Setelah selama itu ditinggal Dinda dan ia masih tetap setia? Harapan. Itu yang bisa saya pelajari dari Zora. Bagaimana akhirnya ia belajar untuk tetap memiliki Harapan pada hidup, pada Tuhannya.
Selain itu, kemampuan dirimu membahasakan Bali membuat saya berasa tenggelam pada kehidupan Bali yang sesungguhnya. Pertemuan yang manis antara Zora dengan John dan Galuh juga membuat saya makin klepek-klepek pada keindahan Bali. Setting yang menawan darimu kak Stanley. >.<
The last comments, in the hands of experts, some classics idea can be so amazing >.< This is how this novel goes in his hands >.< Kak Stanley berhasil membuat ide yang benar-benar-klasik ini (yah... dua orang pacaran ga disetujuin karena bebet-bibit dan bobot) jadi isitimewa menurut saya. Sederhana dan mengalir.
Last but not least from me, Keep working!! I am waiting for your next projects, Kak Stanley!!!
PS : buat yang suka sama novel Melankolis novel ini BEST RECOMENDED deh (^.^)9
Sebagai hadian nih uum kasih best pict sepanjang masa >.<
Ini kakak Stanley(sebelah kiri), penulis bukunya >.< |
Waaaaa... dapet tanda tanggannya dooongggg >.< |
0 komentar
Apa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.