Cahaya
Aku ingin hidup, namun aku selalu mati kala malam menjelang
Cerah di pagi hari menghidupkanku, lalu Matahari tenggelam meredupkan sinarnya
dan aku kembali masuk ke dalam kubangan sepi
Kukira Matahari ada walau tak menampakkan sinarnya
Nyatanya, ia hanya ada ketika sinarnya ada
Lalu kapan sinarnya tampak?
Kala aku tak di sampingnya
Detik membuatku terbakar
Menit membuat bergejolak
Jam membuat riak
Lalu hari pun berlalu menjado bulan dan tahun
Begitulah evolusinya Matahari
Lalu, dimanakah posisiku, wahai Matahari?
Tags:
puisi
1 komentar
Bagus kok...kritik juga tulisan puisi saya ya 😂😂😂
BalasHapusApa yang kamu pikirkan tentang tulisan di atas? Beri komentar di bawah, ya, teman-teman.